JAKARTA (podiumindonesia.com)- Anggota Bidang Hukum Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Ruhut Sitompul menilai Tabloid Indonesia Barokah menyampaikan fakta. Hal tersebut berbanding terbalik dengan tabloid Obor Rakyat yang menyerang Jokowi pada tahun 2014 silam.
“Jadi kembali yang saya bicarakan beda dengan Obor Rakyat dulu. Sedangkan ini kalau saya lihat dia (Tabloid Indonesia Barokah) hanya menyampaikan fakta walaupun kita tidak tahu siapa dia,” ujar Ruhut dalam diskusi Polemik oleh MNC Trijaya Network dengan tema Hantu Kampanye Hitam, di d’consulate resto & lounge, Jl KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, kemarin.
Maka, kata Ruhut seharusnya Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga percaya pada penegak hukum untuk mengusut tuntas terkait tabloid Indonesia Barokah, dan tidak menuding pihak lain. (Baca juga: Dewan Pers Temukan Kejanggalan Tabloid Indonesia Barokah)
“Kalau kami, siapapun yang ingin menyampaikan fakta, show must go on. Tapi kalau ada yang tersinggung, kita ini negara hukum. Kita punya Bawaslu, biarkan mereka mengkaji dan umumkan. Kita juga punya polisi sebagai Kamtibnas,” jelasnya.
Lebih jauh, Ruhut juga menyinggung beberapa hal yang dirasa sebagai pemutar balik fakta dari kubu Prabowo-Sandi. Contohnya, terkait ucapan Sandiaga Uno yang menyebut tempe setipis kartu ATM, padahal kenyataannya tidak demikian.
“Faktanya, survei usai debat kemarin kami naik,” tandasnya. (pi/snd)