Home BERITA UTAMA Lagi, Warga Pertanyakan Kelambatan Pengerjaan Jembatan Sei Wampu

Lagi, Warga Pertanyakan Kelambatan Pengerjaan Jembatan Sei Wampu

51
0

LANGKAT (podiumindonesia.com)- Warga Kabupaten Langkat, Sumatera Utara berharap jembatan Sei Wampu yang dibangun sejak tiga tahun lalu kiranya segera secepatnya dirampungkan.

“Apalagi dalam waktu dekat ini menjelang Idul Fitri, tentu kita tidak ingin lagi terjadi kemacatan arus lalu lintas dikawasan itu,” ujar salah seorang warga kota Stabat, Bun Ho, di Stabat, kemarin.

“Kondisi seperti ini sangat memprihatinkan bagi kita, apalagi mereka yang ingin melintasi jalan dari Medan menuju Aceh ataupun sebaliknya dari Aceh menuju Medan pada hari-hari besar dipastikan akan terjadi kemacatan.” katanya menambahkan.

Menurut Bun Ho, jembatan yang ada sekarang kondisinya sangat memprihatinkan sekali, dimana penghubung antara besi jembatan dengan besi lainnya sudah goyah.

Belum lagi di tengah-tengahnya aspal sudah menggelupas, sehingga berlobang dan harus ekstra hati-hati bila melintasinya. Hal itu juga salah satu yang membuat terjadi kemacatan.

Warga kota Pangkalan Brandan, Sapri, yang setiap hari melintas menuju kota Stabat juga mempertanyakan kapan jembatan itu rampung dibangun, padahal sudah dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir.

“Bila jembatan rampung pada saat Idul Fitri tahun ini dipastikan tidak ditemukan lagi kemacatan seperti Idul Fitri tahun lalu,” ungkapnya.

Sapri juga menyampaikan kemacatan sering terjadi hampir setiap hari, apalagi bila pagi hari, saat anak-anak berangkat ke sekolah, dan para pegawai, karyawan berangkat kerja.

Sementara badan jembatan yang dilintasi berlobang dan menggelembung, terpaksa pemilik kendaraan harus pelan-pelan melintasinya.

“Kami berharap kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dapat menegur rekanan yang mengerjakan jembatan tersebut agar secepatnya dirampungkan,” pintanya.

Sebelumnya kritikan pedas juga disampaikan tokoh pemuda masyarakat Langkat. Ketua Forum Karya Putra Sumatera Utara (FKP-SU) T Syaiful Anhar menyatakan tim bawahan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tak becus melaksanakan tugasnya.

Apalagi pembangunan proyek yang diamprah dari APBN mengganggu pengguna jalan. Kemacetan, abu merebak dan sebagainya suatu masalah yang dihadapi pengguna jalan dan warga sekitarnya.

“Proyek itu adalah pengerjaan pusat. Proyek itu langsung di bawah naungan kementerian, jadi ini mengkhawatirkan pemerintahan Jokowi. Hendaknya kondisi (pengerjaan dua proyek) ini jadi perhatian khusus, jangan dianggap enteng,” tegas Syaiful.

Indikasi mencuat, lanjut Syaiful, proyek jembatan Sei Wampu yang bernilai Rp 57 miliar telah menjadi ‘objek’ bancakan oknum di Kementerian PU dan berjamaah dengan anggota DPR RI. Lambatnya pengerjaan dua proyek di Wampu terutama proyek jembatan Wampu akan berimbas pada perolehan suara Jokowi di Pilpres mendatang.

Kemacetan dalam seminggu terakhir ini di jalan nasional Lintas Medan-Aceh, urai Syaiful, harusnya menjadi perhatian Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma’ruf Amin (TKDJM) di Kabupaten Langkat.

“Sekecil apa pun masalah yang dapat merugikan Jokowi dan Ma’ruf Amin. Seharusnya bisa dituntaskan dengan secepatnya. Kita melihat tidak ada niat baik oknum-oknum tertentu di TKD Langkat dan Sumut menjaga hal itu. Dan kita minta oknum di TKD jangan bermain dua kaki di ajang Pilpres ini,” imbuh Syaiful.

Sebenarnya, kalau TKD Langkat dan Sumut tanggap dalam kemacetan di jalan nasional, terbengkalainya proyek jembatan Sei Wampu dapat meningkatkan perolehan suara Jokowi-Ma’ruf Amin di Sumut dan Aceh.

Warga pengguna jalan yang rawan macet di Wampu berharap menteri PU agar tanggap dengan kondisi dua proyek yang nyaris gagal.

“Jangan mendampingi Pak Jokowi terus, ya Pak menteri?” sindir Syaiful kepada Menteri PUPR Kirmanto yang kerap mendampingi Jokowi ketika melakukan kunjungan kerja. (pi/ant/rus)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here