OPINI

Lebaran Berjarak… Oleh: T. SYAIFUL ANHAR (Pimred PODIUM)

 

TAHUN lalu, Idul Fitri 1441 tak lah sebegini kali. Walau tetap dianjurkan mematuhi protokol kesehatan (Prokes) namun ‘rasa’ lebaran masih melekat. Saudara, keluarga, sanak famili dan jiran tetangga yang dari luar kota berdatangan ke rumah.

Mereka (para tetamu) ingin berdatangan, bersilaturrahmi menggelar halal bi halal. Ya, pada intinya bersentuhan langsung untuk saling bersalaman dengan meminta maaf. Pun logikanya meminta maaf itu tak lah pula di hari nan fitri tapi harus dilakukan setiap hari.

Hanya saja, khas bersilaturrahim setelah sebulan menjalankan Ramadhan merupakan suatu kemutlakan bagi umat muslimin dan muslimat. Kini, Idul Fitri 1442 jauh berbeda. Imbas Covid-19 dan peningkatan jumlah virus yang katanya sangat mematikan itu. Sekarang semuanya disekat. Tak bisa pulang kampung, sungkeman dan semuanya diserukan untuk dilakukan secara daring alias virtual.

Bahkan, shalat pun dianjurkan begitu. Sedih! Lebaran ibarat kata tanpa makna. Kekhasan lebaran dengan berbagi bersama sanak keluarga dari luar kota hilang. Dan pastinya dilarang pemerintah demi penyebaran virus berasal dari China itu.

Padahal (katanya) obat anti virus telah ditemukan, malah disuntikkan ke rakyat Indonesia. Sayangnya, sentuhan vaksin seolah tak berarti. Sang Covid masih lebih ‘garang’ ketimbang vaksin yang disuntikkan.

Melihat kondisi saat ini, hanyalah Allah SWT yang tahu. DIA sang pencipta, DIA mengehui segalanya. Kita cuma bisa berdoa agar cobaan ini usai seketika. Lebaran berjarak, semoga tak lagi kita alami di tahun mendatang. SEMOGA YA ROBB. SELAMAT IDUL FITRI MOHON MAAF LAHIR BATHIN. (***)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button