MEDAN (podiumindonesia.com)- Operasi pasar yang dilakukan Bulog sepertinya belum efektif meredam harga. Sebab, harga beras di sejumlah pasar di Kota Medan masih terpantau mahal.
Walau demikian, tidak bisa menilai bahwa operasi pasar tersebut tidak berhasil meredam harga. Karena hal ini perlu dilihat dari sisi lainnya yakni harga beras tidak berlanjut mengalami kenaikan.
“Harga beras sejauh ini masih sama. Di mana harga beras medium hingga super berkisar antara Rp11.000 hingga Rp13.000 per Kg. Dan harga beras murah Rp9000 hingga 10.000 per Kg. Beras menurut hemat saya yang seharusnya menjadi skala prioritas untuk distabilkan. Jangan dibiarkan naik berlarut-larut. Upaya yang dilakukan oleh Bulog tersebut kita harapkan bisa berkesinambungan,” ujar Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, kemarin.
Lanjutnya, akan ada panen raya dalam waktu dekat. Dan diharapkan disaat penen raya tersebut harga beras bisa diturunkan. “Dan saya yakin sebelum ramadhan nanti harga beras bisa berpeluang turun. Sidak dibutuhkan saat ini. Masalah produksi dan distribusi harus menjadi skala prioritas untuk di sidak,” terang Gunawan.
Saat ini, sambungnya kita perlu melihat ketersediaan beras di Kilang, dan tentunya kita mengharapkan agar ada stok yang memadai di BULOG untuk operasi pasar. Cuaca dengan terik matahari yang kurang pada dasarnya juga akan mengganggu proses produksi di sejumlah kilang. Karena kilang kita belum sepenuhnya dilengkapi dengan teknologi pengering yang modern.
“Belum lagi kalau berbicara rasio beras yang dihasilkan dari gabah. Memang ada banyak hal yang mesti diperbaiki di sisi produksi tersebut. Termasuk juga di sisi manejemen pasokannya,” tandasnya. (PI/PGS)