Beranda blog Halaman 4

Pemprov Sumut Dukung Program Percepatan Optimalisasi Lahan dan Cetak Sawah

0

MEDAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mendukung program percepatan optimalisasi lahan dan cetak sawah yang dicanangkan Pemerintah Pusat. Hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan swasembada pangan nasional.

Demikian disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Surya usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Monitoring dan Percepatan Optimalisasi Lahan dan Cetak Sawah dalam mendukung swasembada pangan nasional. Rakor tersebut dipimpin langsung Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono.

“Kita (Pemprov Sumut) tentu sangat mendukung upaya percepatan optimalisasi lahan dan cetak sawah, guna mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional,” ujar Wagub Sumut Surya, usai mengikuti Rakor secara virtual, di Ruang Kerjanya, Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro 30 Medan, Jumat (20/6).

Monitoring ini sebagai langkah evaluasi dan perbaikan untuk mempercepat pelaksanaan program optimalisasi lahan dan cetak sawah, dengan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah pusat, daerah, serta instansi terkait. Diharapkan melalui perluasan areal tanam dan optimalisasi lahan bisa menibngkatkan produksi pangan.

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, dalam mendukung Swasembada Pangan Nasional, telah dilaksanakan konstruksi atau kegiatan pembangunan/rehabilitasi prasarana, yang berfungsi untuk mengatur keberadaan air pada lahan sawah. Dari total optimalisasi lahan rawa seluas 33.945 Ha tahun 2025, telah dilaksanakan kontruksi mencapai 11.509 Ha. Sedangkan yang masih proses pelaksanaan seluas 22.436 Ha.

Selain optimalisasi lahan rawa, Pemprov Sumut dalam meningkatkan produktivitas pertanian juga melaksanakan Survei Investigasi dan Desain (SID) lahan non rawa di 18 Kabupaten/Kota se Sumut, dengan luas areal mencapai 15.811 Ha. SID cetak sawah juga diusulkan enam Kabupaten yang luasnya mencapai 6.000 Ha.

Namun usulan tersebut masih menunggu proses persyaratan teknis usulan luas lahan yang memenuhi kriteria. Karena hasil evaluasi usulan kabupaten masih ada luasan lahan beririsan dengan kawasan Hutan dan HGU. Jadi saat ini sedang menunggu usulan CP/CL terbaru.

“Diharapkan seluruhnya dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional,” ujarnya.

Sebelumnya, Wamentan Sudaryono mengatakan, percepatan optimalisasi lahan dan cetak sawah segera dilakukan penyelesaian administrasi pada anggaran pengolahan lahan, baik lahan pasca optimalisasi lahan (Opla), maupun lahan lokasi perluasan pertanian.

Selain itu, Wamentan berharap, Gubernur dan Bupati untuk mendukung percepatan Opla dengan penerbitan administrasi seperti SK KPA dan pelaksanaan kegiatan. “Percepatan penyelesaian SID untuk kontrak konstruksi tidak harus menunggu seluruh SID selesai. Laksanakan secara parsial sesuai SID yang selesai,” ucapnya.

Turut mendampingi Wagub pada Rakor tersebut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut Rajali. Hadir juga melalui zoom Sekjen Mentan Ali Jamil, Plt Dirjen Lahan dan Irigasi Pertanian Husnain.*

Besok Sudah Bisa Miliki Langsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Powerful yang Stylish

0

JAKARTA (podiumindonesia.com) | Hari ini terakhir untuk kamu mengikuti pre-order Galaxy S25 Edge dan menjadi yang pertama memiliki device super stylish ini. Mulai besok Galaxy S25 Edge sudah bisa dibeli langsung di toko resmi Samsung.

Polda Sumut Ungkap Modus Baru: Sindikat Narkoba Rekrut PMI Jadi Kurir

0

MEDAN – Direktorat {Dit) Reserse Narkoba dan Dit Reskrimum Polda Sumut membongkar penyelundupan sabu lintas negara seberat 7,5 kilogram yang dikendalikan jaringan internasional dari Malaysia.

Untuk memuluskan aksinya, jaringan ini memanfaatkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai kedok pengangkutan narkoba.

Direktur Resnarkoba Polda Sumut, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, Kamis (19/6/2025) menjelaskan, tiga tersangka diamankan dalam kasus ini, satu PMI dan dua kurir yang telah tiga kali melakukan aksi serupa, dengan total pengiriman sabu sebelumnya mencapai 5 kilogram.

“Barang dibawa dari Malaysia secara ilegal melalui pelabuhan Asahan. PMI yang baru pertama kali terlibat dijanjikan imbalan Rp40 juta hanya untuk membawa barang hingga pelabuhan,” terang Kombes Calvijn.

Para tersangka, yakni SAR, SOL, dan PAR, diduga berkoordinasi langsung dengan seorang DPO berinisial MUS yang kini masih diburu di Malaysia. Sabu-sabu itu rencananya akan diteruskan ke Madura oleh para kurir.

“Ini hasil kerja sama dua Direktorat Polda Sumut. Kami tak akan berhenti melawan jaringan narkotika internasional,” tegasnya.

Pengungkapan ini bukan hanya menyelamatkan masa depan generasi bangsa, tetapi juga menyelamatkan sekitar 38.000 jiwa dari bahaya narkoba, dengan estimasi nilai barang bukti mencapai Rp7,5 miliar.

 

Polsek Medan Sunggal Ringkus Begal Antar daerah, 3 Ditembak

0

MEDAN – Unit Reskrim Polsek Medan Sunggal memberikan tindakan tegas dan terukur kepada 3 kawanan begal yang telah beraksi di sejumlah daerah kabupaten/kota di Sumut.

Ketiganya adalah, MR (21), JK (21), dan DH (21), seluruhnya warga Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang.

Waka Polrestabes Medan, AKBP Rudy Silaen didampingi Kapolsek Medan Sunggal, Kompol Bambang G Hutabarat mengungkapkan, ketiga tersangka telah beraksi di 12 kabupaten/kota, di antaranya Tebingtinggi, Binjai, Medan, Deliserdang dan Batubara.

“Aksi tersangka terekam CCTV saat melakukan pembegalan terhadap driver ojek online bernama Anggi Putra Hartama (33) di Jalan Besar Tanjung Selamat, Sunggal, Deliserdang pada 27 Mei 2025 lalu.,” ungkap Rudi Silaen, Kamis (19/6/2025).

Dijelaskannya, awalnya petugas meringkus MR dan menyusul tersangka lainnya di Kabupaten Asahan.

“Dari hasil interogasi Tim berhasil mengetahui keberadaan pelaku lainnya di Kabupaten Asahan. Saat dilakukan pengembangan, tersangka mencoba melawan petugas dan diberi tindakan tegas terukur dengan menembak kaki tersangka. Petugas juga berhasil mengamankan dua pelaku lainnya,” jelasnya.

“Yang menjadi konsen kita adalah para pelaku ini melakukan di 12 TKP lintas kabupaten/kota,” tambahnya.

Kara Silaen, pihaknya telah mengendus keberadaan seorang otak pelaku dan kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) inisial RDG (21).

“Pelaku juga merupakan anggota geng Motor yang mempunyai anggota 30 orang dengan nama Group “Senja Family” beralamat di Perumahan Bumi Serdang Damai Desa Sigara gara Patumbak Deliserdang.

Barang bukti yang berhasil disita adalah 1 bilah pisau, 1 unit sepeda motor Supra X 125 putih merah nomor polisi BK 5725 AGE, 1 unit sepeda motor Honda Scoopy, 1 jaket hitam, 1 jaket abu-abu, 3 pasang nomor plat polisi Plat sepeda motor.

 

Camat dan Kades Secanggang Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gedung Lembaga Kesenian Ibunda Bertuah

0

LANGKAT  (podiumindonesia.com) – Camat dan Pemerintah Desa Secanggang menggelar acara seremonial peletakan batu pertama pembangunan Gedung Lembaga Kesenian Ibunda Bertuah, Kamis (19/6/2025).

Pembangunan Gedung Lembaga Kesenian Ibunda Bertuah tersebut menjadi aset Desa Secanggang karena dibangun di atas lahan milik Pemerintah Desa Secanggang yang berlokasi di Dusun Tanah tinggi Desa Secanggang Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat.

Dari pengamatanedia ini, Camat Secanggang diwakili Sekcam Secanggang Tasyirif SE dan Kepala Desa Secanggang T.Syaipul Anhar, melakukan peletakan baru pertama menandai dimulainya pembangunan Sanggar Kesenian tersebut.

Kegiatan tersebut dihadiri Manager PT Buana Estate yang diwakilli Erwanto, Bhabin Kamtipmas Aiptu Nurdin Nasution, Babin Potmar Secanggang Koptu Jeffri A.Lubis, Babinsa Secanggang Sertu Hendrik, BPD Secanggang, Ketua Koprasi Desa Merah Putih, Ketua Lembaga Kesenian, perangkat desa setempat yang disaksikan para tokoh masyarakat dan undangan lainnya.

Dalam kesempatan itu, Sekcam Secanggang Tasyirif SE mengatakan bahwa pihak Kecamatan kami selalu mendukung seluruh program yang akan dibuat oleh setiap desa yang ada di Kecamatan Secanggang.

“Kami dari Pemerintahan Kecamatan, selalu mendukung semua kegiatan positif yang dilaksanakan seluruh Pemerintahan Desa yang ada di Kecamatan Secanggang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Secanggang T.Syaipul Anhar, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan Gedung Lembaga Kesenian ini merupakan bagian dari upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya lokal.

“Keberadaan gedung ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk belajar, berkreasi, dan mengembangkan potensi seni yang dimiliki. Dengan dimulainya pembangunan Gedung Sanggar Seni ini, diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan melestarikan budaya,” ujarnya.

Terpisah, Ketua Lembaga Kesenian Ibunda Bertuah Desa Secanggang, Khalid, menyampaikan apresiasi kepada Kepala Desa Secanggang yang telah memperhatikan budaya dan kesenian yang ada di Desa Secangang.

“Ini adalah sebuah sejarah besar, dimana harapan dari kita selaku masyarakat Secanggang untuk memiliki Sanggar Seni, saat ini telah terwujud,” tandasnya.

Rico Waas Serahkan Ijazah Program Tebus Ijazah dan Launching Regrouping Sekolah

0

MEDAN (podiumindonesia.com) | Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan yang digelar Pemko Medan di halaman Istana Maimun, Kamis, 19 Juni 25, berlangsung meriah dan seru.

Sumut Peringkat Pertama Korban Perdagangan Orang

0

MEDAN – Direktur PPA dan PPO Bareskrim Polri, Brigjen Pol Nurul Azizah mengungkapkan, wilayah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) peringkat pertama korban perdagangan orang (TPPO) di Indonesia.

“Berdasarkan data di Bareskrim, Sumut peringkat pertama korban TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang), dan untuk laporan TPPO peringkat 13,” sebut Brigjen Nurul di Mapolda Sumut, Kamis (19/6/2025).

Dia menyebut, Bareskrim Polri bersama Polda Sumut ke depan akan meningkatkan pengawasan dalam mencegah terjadinya tindak pidana perdagangan orang ke luar negeri.

“Kita juga meminta kepada pemerintah daerah untuk menyiapkan sarana pelatihan kerja kepada masyarakat yang akan bekerja ke luar negeri guna mencegah aksi perdagangan orang,” ungkap jenderal bintang satu tersebut.

Sementara, Direktur Reskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Ricko Taruna, menjelaskan, pihaknya pada periode Januari-Juni 2025 sebanyak enam kasus TPPO di wilayah Sumatera Utara.

“Dari enam kasus yang diungkap itu Polda Sumut menetapkan 10 orang tersangka dan tiga orang berkas perkaranya sudah tahap II serta dua tersangka berada di Batubara,” terangnya.

Dia menyebut, modus perdagangan orang yang diungkap merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja secara ilegal di Kamboja dan Malaysia sebagai ART, pekerja restoran, perkebunan, dan eksploitasi anak.

“Untuk modus kejahatan yang paling banyak diungkap yakni pekerja migran ilegal. Hasilnya, sebanyak 70 orang dapat diselamatkan terdiri dari 40 orang lelaki, 26 perempuan dewasa dan dua anak perempuan,” sebutnya.

Ricko menambahkan, Polda Sumut nantinya akan membentuk Direktorat PPA dan TPO sebagai bentuk komitmen dalam menyelamatkan masyarakatnya menjadi korban tindak perdagangan orang.

“Dengan dibentuknya direktorat baru ini diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban perdagangan orang dan menjadi pekerja migran ilegal di luar negeri,” pungkasnya.

 

Event Trail of The Kings 2025 Digelar di Danau Toba, Kenalkan Pariwisata Sumut ke Seluruh Dunia

0

MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution menyebut bahwa event Trail of The Kings yang dilaksanakan di kawasan Danau Toba dapat mengenalkan destinasi pariwisata terbesar itu ke seluruh dunia. Event internasional tersebut ditargetkan diikuti 5.000 pelari dari 25 negara.

Trail of the Kings Lake Toba adalah ajang lari lintas alam di Indonesia dengan Lisensi Resmi UTMB. Melalui penandatanganan kerja sama strategis yang dilaksanakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan UTMB World Series mengumumkan bahwa ajang Trail of the Kings – Lake Toba by UTMB akan menjadi bagian dari kalender resmi UTMB World Series 2025.

Hal itu disampaikannya pada Acara Penandatangaan Kontrak dan temu Pers Peluncuran Trail of The Kings (TOTK) by Ultra-Trail du Mont-Blanc (UTMB) di halaman Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Rabu (18/6).

“Kami ingin menyampaikan support kepada seluruh stakeholder atas kegiatan internasional. Ini kegiatan internasional pertama, yang dilakukan dengan menggunakan APBD secara keseluruhan. Event ini murni usulan BPODT. Kita tahu event internasional lainnya ada F1H20, Aquabike, adalah event yang diusung pemerintah pusat dan berkolaborasi dengan Pemda,” katanya.

Dengan ditunjuknya Provinsi Sumut sebagai penyelenggara, Bobby berharap, kegiatan ini dapat mengenalkan Danau Toba ke seluruh dunia. Salah satu daerah yang paling semangat mengenalkan daerahnya adalah Kabupaten Samosir.

“Tadi kalau katanya ada 2.000 pelari, maka dengan menggabungkan kegiatan lainnya maka targetnya menjadi 5.000,” sebutnya.

Event tersebut, lanjut Bobby, diharapkan dikenalkan dengan baik kepada para pengunjung yang datang dari berbagai daerah dan mancanegara. Bukan hanya ramainya umbul-umbul, kata Bobby, perkenalkan bahwa Danau Toba itu benar adalah kepingan surga dunia.

“Saya yakin event ini juga akan memberikan dampak terhadap perekonomian Sumut dan daerah sekitar Danau Toba. Khususnya bagi masyarakat sekitar Danau Toba, tempat tinggal masyarakat bisa jadi home stay. Saya ingin minta tolong ke Bupati untuk menjaga kebersihan fasilitas di sana, seperti toilet,” ujarnya.

Direktur Pelaksana Asia World Triathlon Corporation (WTC) ⁠Jeffrey Edwards menyebut Trail of the Kings sebagai salah satu event lari dengan potensi luar biasa dalam kalender UTMB World Series.

“Lanskap Danau Toba memberikan pengalaman berlari yang unik, dan atmosfer lokal yang kuat, memberi Trail of the Kings nilai tambah yang tidak dimiliki event trail run lain. Lanskap Danau Toba yang unik ini akan menjadi magnet besar bagi komunitas trail run dunia,” katanya.

Trail of the Kings Lake Toba by UTMB tahun ini akan berlangsung pada 17–19 Oktober 2025 di kawasan Samosir, Danau Toba. Dengan enam kategori lomba yaitu 5K, 10K, 28K, 60K, dan 100K. Targetnya ada ribuan pelari dari 25 negara ikut serta, menjadikan event ini sebagai ajang sport tourism global.

Diketahui, sebagai bentuk komitmen bersama dalam penyelenggaraan Trail of the Kings – Lake Toba by UTMB 2025, dilakukan penandatanganan kerja sama strategis lintas sektor yang melibatkan pemerintah daerah, otoritas pariwisata, mitra internasional, dan penyelenggara lokal.

DKPP RI Gelar Sidang Kode Etik Anggota Bawaslu Deli Serdang Terancam Dipecat

0

DELISERDANG – Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Republik Indonesia ( DKPP RI) menggelar sidang Pelanggaran etik atas terlapor Komisioner Bawaslu Deli Serdang Tjarda Sartua Situmorang di Aula Kantor Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Sumatera Utara di Medan. Rabu, 18/6/2025.

Sidang dipimpin oleh Ketua DKPP Edi Lukito bersama dua Anggota Sidang diantaranya Payung Harahap dan diikuti oleh lima Komisioner Bawaslu Deli Serdang serta sejumlah staf.

Hakim DKPP meminta pengadu membacakan point tentang aduan perkara pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh teradu. Dalam penjelasannya Pengadu M Yahya Saragih menyebutkan bahwa teradu terlibat pemenangan salah satu Caleg DPR RI pada Pemilu 14 April 2024 lalu.

Adapun point disebutkan diantaranya bahwa teradu pada bulan Januari 2024 hingga bulan Februari 2024 sebelum hari pemungutan suara pemilu 2024 telah melakukan pengkondisian untuk pemenangan calon legislatif DPR RI dari partai tertentu dengan inisial EPS. Dengan mengakomodir seluruh Panwascam Se- Kabupaten Deli Serdang.

Itu dilampirkan dalam dokumen pengadu dalam bukti pesan Watsapp diterima para panwascam. Dalam pesan itu, teradu memerintahkan pada seluruh anggota panwascam untuk melakukan pemasangan Alat Peraga Kampanye ( APK) caleg DPR RI dimaksud dengan upah pasang sedikitnya Rp 5 jutaan. Pengadu sendiri menerima uang uang transfer sebesar Rp 7 juta dari teradu sebagai upah pasang APK.

Teradu juga memberikan uang Rp 60 juta pada pengadu pada 10 Februari 2024 di hotel Wings Kualanamu dan pemberian uang ini dilakukan tanpa ada tanda terima berbentuk kwitansi.

Bukti lain diantaranya adalah pemberian uang pada Lukas Leo Sibero Ketua Panwascam STM Hilir dengan motif yang sama uang memasang APK caleg EPS dengan upah Rp 5,5 juta yang diberikan pada 20 Januari 2024 melaui transfer rekening. Lukas juga menerima uang Rp 60 juta untuk dibagikan kepada pemilih sebesar Rp 60 juta yang diberikan oleh teradu di hotel Lee Polonia pada 11/2/2025.

Teradu juga memberikan uang pada Panwascam Sibolangit untuk pemasangan APK dan pemenangan Caleg DPR RI, EPS sebesar Rp 122 juta.

Dalam uraian tersebut pengadu berkesimpulan bahwa teradu telah menyalahi prinsip penyelenggara pemilu dengan menggunakan Panwascam untuk kepentingan pribadinya. Teradu sebagai Komisioner Divisi Penanganan Pelanggaran Pemilu justru melakukan praktek politik uang.

Sementara itu teradu didepan hakim menyampaikan bahwa tudingan yang disampaikan pengadu adalah tidak benar dan mengada ada, memang saya dan pengadu sudah lama kenal dari sewaktu menjadi panwascam. Dan hubungan kami sudah terjalin sejak lama.

Terkait dengan dalil pengadu pemberian uang dan pengkondisian caleg adalah tidak benar, termasuk menyuruh memasang APK dan pemberian uang tidak benar. Dengan pemberian uang sebesar Rp 5 juta yang saya berikan pada pengadu adalah batuan untuk pembelian pupuk tanaman kelengkeng pengadu sebagai partisipasi teman.

Tentang uang Rp 60 juta untuk pengkondisian suara bagi caleg tidak benar. Pertemuan dengan pengadu di hotel Wings tidak untuk memberikan uang tapi hanya ngopi biasa.

” Tidak ada saya menyuruh panwascam memasang APK caleg dan memberikan uang. Adapun hubungan saya dengan panwascam sebatas tugas yang saya lakukan sebagai Bawaslu Deli Serdang. Terkait uang yang saya beri pada Lukas saksi pengadu memang benar untuk partisipasi membatu modal usaha kios ponsel miliknya. Begitu juga terkait tuduhan pada panwascam yang lain itu tidak benar dan mengada ada,” tandas teradu Tjarda Sartua Situmorang.

Terkait bantahan didepan Hakim DKPP, pengadu menjelaskan dengan gamblang bahwa ada upaya intervensi dilakukan oleh teradu terhadap para saksi dengan memberikan tekanan selaku komisioner Bawaslu.

Hakim DKPP menanya Pengadu mengapa melaporkan teradu apa karena sakit hati tak terpilih sebagai panwascam lagi. Pengadu mengatakan bahwa ia bermaksud melaporkan kasus ini ke DKPP agar demokrasi dan kebenaran itu terungkap.

” Tidak ada maksud lain, agar kebenaran terungkap dan demokrasi itu benar benar dilaksanakan oleh penyelenggaran pemilu,” tegas Pengadu.

Hakim mencecar teradu karena merasa aneh kenapa hanya satu caleg yang dilaporkan padahal banyak caleg. Coba teradu jelaskan kenapa bisa cuma satu caleg itu yang dilaporkan. Saya mau semua jelas. Tolong diterangkan.

” Sebenarnya didalam pesan Watsapp itu sudah dipotong tidak yang sebenarnya. Tapi karena hand phone saya yang berisi pesan WhatsApp itu rusak,” ucap Hakim.

Hakim mengatakan kalau teradu punya bukti bahwa pesan itu dipotong segera disampaikan. Kalau hand phone rusak itu alasan biasa terjadi.

Pengadu menambahkan pada majelis hakim DKPP. Hal seperti ini tidak memungkinkan ia memfitnah orang untuk kepentingan pribadi. Dan bukti yang disampaikan sudah berdasarkan bukti bukti yang kongkret.

” Ini sudah jelas yang mulia dan tidak ada bukti mengada ada,” sebut Pengadu.

Hakim juga mengkonfrontir teradu terkait pesan Watsapp terkait bahasa yang menyebutkan tentang laporan APK sudah terpasang semua. Ini bersesuaian dengan gambar APK caleg yang sudah terpasang.

” Itu jelas yang dilaporkan pengadu bukan himbauan Bawaslu tapi spanduk caleg. Itukan bukan spanduk Bawaslu mengapa bisa gitu,” ucap Hakim.

Dicecar sedemikian rupa secara detail, kelompok Bawaslu Deli Serdang tampak kesulitan memberikan penjelasan pada hakim DKPP.

Ketua Bawaslu Deli Serdang Febriyandi Ginting menyampaikan pembelaan bahwa mereka sudah melakukan tahapan sesuai aturan berlaku. Meski secara spesifik saya bisa terangkan bahwa pengaduan ini dilakukan pasca proses seleksi panwascam berlangsung.

” Saya juga pernah diperkarakan oleh pengadu dengan perkara yang lain. Tapi terkait laporan yang disampaikan pengadu dalam perkara ini saya tidak tau secara spesifik,” ucap Febriyandi.

Zulkifli juga mengaku pada hakim DKPP bahwa ia juga tidak tau soal masalah bagi duit dan apa yang terjadi dengan perkara ini.

” Saya juga dilaporkan oleh pengadu juga ke DKPP. Terkait C salinan. Dan masuk media rupanya itu ulah PPK salah satu kecamatan di Deli Serdang. Hingga saya sampai direhabilitasi. Jadi terkait pemasangan APK dan bagi duit itu saya tidak tau,” kata Zulkifli.

Hakim mempertanyakan dua orang saksi tidak hadir, pada hal sudah buat pernyataan hadir. Apakah benar ada intimidasi pada mereka dari teradu dan anggota Bawaslu lain.Ketua Bawaslu membantah ada intimidasi yang disebutkan oleh pengadu.

Dalam sidang pengadu membeberkan permintaan teradu untuk membantu Caleg yang dimintanya karena mengaku itu orang tua kandungnya. Hingga permintaan itu saya iyakan.

Hakim DKPP menekankan dalam perkara ini saya tanya Ketua Bawaslu boleh enggak Bawaslu mentransfer uang dengan dalil bantuan pada Panwascam.

Febriyandi Ginting menjawab kalau dalam konteks kemanusiaan tidak ada masalah.

Hakim mengatakan Ini kan tiga orang panwascam ditransfer dengan uang yang sangat besar untuk seorang panwascam yang hanya menerima honor Rp 3,8 juta sebulan.Bukti yang disampaikan pengadu tidak ada keterangan. Itu jumlah besar setengah dari gaji.

” Saya merasa cukup dalam persidangan ini. Baik pengadu maupun teradu bila ada hal yang masih mengganjal DKPP menyampaikan pendapat tertulisnya selama tiga hari setelah sidang ini digelar,” tegas Hakim.

Pengadu memohon pada majelis agar menjatuhkan sangsi tegas pada teradu agar keadilan dan kebenaran proses demokrasi yang diharapkan masyarakat tidak tercurangi lagi. Terlebih lagi dilakukan oleh penyelenggara pemilu.

Sementara teradu dalam closing statemennya menegaskan bahwa yang disampaikan oleh pengadu merugikan integritasnya sebagai penyelenggara pemilu dan itu semua tidak benar.

” Mohon yang mulia Hakim DKPP agar memberikan putusan agar nama baik saya dibersihkan,” pinta teradu.

Simposium Bela Negara Humanis, Pj Sekdaprov Sumut Berharap Anak Muda Jadi Pioner Perubahan

0

MEDAN – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) M Armand Effendy Pohan menaruh harapan besar kepada anak-anak muda dalam hal bela negara. Generasi muda menurutnya harus bisa menjadi pioneer perubahan untuk bangsa dan negara melalui Bela Negara Humanis.

Bela Negara Humanis digagas oleh Forum Komunitas Bela Nusantara Indonesia (FKBNI). Kegiatan ini berfokus membentuk karakter yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 45, oleh karena itu Lembaga Pendidikan memiliki peran penting dalam menyukseskan hal ini.

“Peran Lembaga Pendidikan penting di sini, kita harus bisa memberikan kontribusi dalam penguatan bela negara, kalian adik-adik kami, anak kami harus bisa menjadi pioneer dan agen perubahan di tengah-tengah masyarakat,” kata Effendy Pohan, saat pembukaan Simposium Bela Negara Humanis di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30, Medan, Rabu (18/6).

Tantangan terbesar saat ini, menurut Effendy Pohan, adalah penyalahgunaan narkoba di kalangan anak-anak muda. Ini mengancam pembangunan bangsa karena merusak generasi-generasi muda.

“Narkoba terus mengintai kita di tengah era globalisasi dan digital, kemudian narkoba melemahkan pikiran, mental, mengaburkan kualitas hidup yang akan menghancurkan pembangunan bangsa, padahal kita saat ini menaruh harapan besar kepada generasi muda yang akan melanjutkan pembangunan Indonesia,” kata Effendy Pohan.

Sementara itu, Ketua Umum FKBNI Jon Piter Sinaga mengatakan Bela Negara Humanis bertujuan untuk mencegah hal-hal yang mengganggu keutuhan bangsa. Melalui edukasi dan soisalisasi terus berupaya untuk membentuk karakter masyarakat Indonesia cinta pada bangsa dan negara.

“Oleh karena itu kita perlu bekerja sama, berkolaborasi dan sinergi dengan Lembaga-lembaga pendidikan dan stakeholder lainnya, meningkatkan kepedulian kita terhadap bangsa dan negara,” kata Jon Piter Sinaga.

Kepala BNN Sumut, Brigjen Pol. Toga H. Panjaitan mengatakan ancaman narkoba di Sumut masuk dalam kategori sangat serius. Oleh karena itu perlu ditetapkan Langkah-langkah dalam membela negara.

“Dari 15 juta penduduk kita ada kurang lebih 1 juta yang menjadi terpapar narkoba, ini angka yang sangat besar dan mengancam bangsa karena mengubah tindakan dan perilaku masyarakat ke arah yang negatif, oleh karena gerakan ini sangat penting dan perlu kita tindaklanjuti bersama,” kata Brigjen Pol. Toga H Panjaitan yang juta merupakan ketua panitia symposium ini.

Pada kesempatan ini FKBNI menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan perguruan-perguran tinggi Sumut. PKS ini bertujuan untuk memperkuat Bela Negara Humanis di lembaga pendidikan terutama di universitas.

Hadir pada kegiatan ini Deputi Bidang Pencegahan BNN RI Brigjen Pol. M. Zainul Muttaqien, Kepala LLDikti Wilayah I Saiful Anwar Matondang dan pejabat tinggi serta rektor perguruan tinggi se-Sumut. Hadir juga OPD terkait Pemprov Sumut serta mahasiswa dan mahasiswi perguruan tinggi se-Sumut. **

BERITA TERBARU