DAERAH

Pasca Gempa, Lonceng Gereja HKI Saitnihuta Humbahas Roboh

 

HUMBAHAS (podiumindonesia.com)-Pascagmpa di Tapanuli Utara, Sabtu (1/10/2022) dini hari, mengakibatkan robohnya lonceng Gereja HKI Saitnihuta Resort Doloksanggul, Desa Saitnihuta, Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbahas.

Menurut data BMKG gempa berasal dari Kabupaten Tapanuli Utara Skala 6.0 Koordinat 2,11° LU ; 98,83° BT, berlokasi di darat wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada kedalaman 10 km.

Guncangan gempa juga terasa di wilayah Kabupaten Humbahas, Kabupaten Nias dan Tapak Tuan Provinsi Aceh.

Menyikapi hal tersebut, Kapolres Humbahas, AKBP Achmad Muhaimin SIK MH bersama Kasat Reskrim, Kasat Intelkam, Kapolsek Doloksanggul, Kasi Humas, Personil Polres Humbahas, Personil TNI Koramil Doloksanggul serta Uspika Kecamatan menyambangi gereja HKI Sait Nihuta Resort Doloksanggul yang terkena dampak gempa bertempat di Desa Sait Nihuta Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbahas.

Kapolres Humbahas menyampaikan, kepada pihak gereja bahwa tugas Polri mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat apa pun permasalahan yang ada ditengah tengah masyarakat.

“Kami pihak Polres Humbahas siap membantu dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat yang bertujuan agar Harkamtibmas berjalan aman dan kondusif,” ujarnya.

Kapolres juga memberikan montivasi atau dukungan terhadap pihak gereja agar tetap bersabar dan tetap selalu berdoa agar gereja dapat bagus kembali dan cepat dilakukan perbaikan.

Pihak gereja mengucapkan banyak terimakasih atas kedatangan pihak Polri / TNI yang sangat tanggap terhadap kejadian yang menimpah gereja kami (HKI) akibat gempa tersebut.

Selain juga mengucapkan banyak terimakasih atas respon pihak kepolisian mendatangi atau membantu mereka membersihkan material yang rusak akibat gempa.

Ada pun kerusakan yang dialami gereja HKI yaitu lonceng atau giring-giring yang jatuh dari atas atap gereja menyebabkan kerusakan lantai dan pondasi depan gereja.

‘Saat ini gereja masih dalam tahap pekerjaan (Renovasi) belum selesai dikerjakan sehingga kayu atau penahan lonceng tersebut sudah menjadi keropos tidak kuat menahan lonceng tersebut pada saat gempa terjadi,” ucap pengurus Gereja HKI Saitnihuta.

Kejadian di gereja HKI tersebut tidak ada memakan korban jiwa dikarenakan pada saat gempa tersebut waktu sudah menunjukan jam istirahat atau tengah malam. (pu/hotman)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button