POLITIK

Pemberantasan Narkoba Ala Terbit Rencana Perangin-angin

 

LANGKAT (podiumindonesia.com) – Narkoba (narkotika dan obat-obatan berbahaya) saat ini sudah sangat memprihatinkan keberadaannya di tengah-tengah masyarakat.

Narkoba merupakan sumber kehancuran bagi keluarga, terkadang seseorang hanya gara-gara ingin mencoba narkoba tetapi akhirnya terjerumus kedalam lembah kenistaan, misalnya seorang pelajar yang terjerumus dalam narkoba maka akan rusak masa depannya dan akan hancur nama baik keluarga.

Beranjak dari permasalahan kompleks dari bahaya narkoba, maka terbuka hati Ketua DPRD Kabupaten Langkat,Terbit Rencana Perangin-angin SE untuk membangun sebuah tempat bagi para pecandu narkoba agar dibina kembali menjadi seorang yang bersih dari narkoba.

Ide awal untuk membangun tempat untuk membina para pecandu narkoba ini adalah pertama karena ada rasa takut kalau nantinya ada keluarganya yang jadi korban dari bahaya narkoba itu sendiri.

Kedua karena rasa ingin membantu para pecandu narkoba agar benar-benar tidak lagi menggunakan narkoba dan terkhusus untuk membantu menyelamatkan keluarga pecandu narkoba, karena 1 orang yang menggunakan narkoba itu berdampak banyak terhadap orang-orang disekelilingnya.

Ketua Cana, panggilan akrab beliau yang dilahirkan dan besar di Desa Raja Tengah berkeinginan, agar masyarakat didesanya dan sekitarnya terhindar semua dari bahaya narkoba dan ini terbukti dari hasil pengamatan pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) Langkat bahwa di Desa Raja Tengah dan Desa Balai Kasih bebas dari bahaya narkoba (non narkoba).

Salut terhadap seorang Ketua Cana yang besar bersama Organisasi Kepemudaan Pemuda Pancasila (PP) dan pernah menjadi Ketua Ranting, Ketua Pimpinan Anak Cabang Kecamatan Kuala dan saat ini Ketua Majelis Pimpinan Cabang PP Kabupaten Langkat dapat menghindari dari penyalahgunaan narkoba dan mampu memberantas narkoba khususnya di lingkungannya.

Saat ditanya, tentang jumlah warga binaan (pecandu narkoba) yang dibinanya saat ini berjumlah 44 orang, Ketua Cana menyebutkan, sudah 7 tahun lebih membina warga binaannya dan telah banyak yang sembuh dan kembali kepada keluarga masing-masing dan tidak pernah lagi mengkonsumsi narkoba.

Pecandu narkoba yang menjadi warga binaannya ada yang berasal dari Langkat, ada yang dari Medan dan ada dari Karo. Dimana pihak keluarga menyerahkan kepada Ketua Cana yang menjadi pecandu narkoba, agar bisa menjadi baik kembali seperti semula. Pihak keluarga yang menitipkan keluarganya tidak ada dipungut biaya untuk menitipkan keluarganya itu di tempat binaan Ketua Cana.

Ditanya tentang metode yang diterapkan untuk penyembuhan bagi warga binaannya, Ketua Cana menjawab hal pertama yang dilakukan dengan menghilangkan zat-zat narkoba yang ada dalam tubuh warga binaannya dengan cara memberikan makanan yang bergizi, memberikan latihan fisik yang dibina oleh TNI, olahraga rutin dan pemeriksaan kesehatan dilakukan 1 minggu 2 kali oleh Tim Dokter.

Dalam hal makanan bagi para warga binaan, apa yang dimakan oleh Ketua Cana, maka itulah yang dimakan oleh para warga binaan, tidak ada dibedakan makanan antara dirinya dengan warga binaan.

Penyembuhan secara spiritual juga dilakukan dengan membawa warga binaan muslim untuk sholat ke Mesjid dan mengikuti acara yasinan di lingkungan sekitar. Dan untuk yang beragama kristen mereka juga diperkenankan beribadat ke Gereja.

Bahkan, ada warga binaan yang ketika sudah sembuh tidak ingin kembali ke keluarganya dan ingin tetap tinggal di lingkungan keluarga Ketua Cana, ada juga warga binaan yang telah sembuh dipekerjakan di pabrik sekitar.

Ketua Cana saat ini juga ada membangun sebuah tempat baru bagi warga binaannya dimana di sekitar bangunan baru itu suasananya sangat asri dan didepannya terdapat kolam-kolam ikan milik Ketua Cana yang dapat memberikan suasana yang lebih nyaman lagi untuk warga binaannya.

Ketika ditanya kepada beberapa warga binaan yang sudah sembuh. seperti Edi Harianto (berasal dari Sunggal), Darwan (Simpang Limun Medan) dan Ardi Simanjuntak (Diski), mereka sangat senang karena sudah sembuh dari penggunaan narkoba dan bertobat tidak akan mengkonsumsi narkoba lagi serta dibawah binaan Ketua Cana mereka merasa terpenuhi segala asupan gizi disini.

Saat ditanya tentang biaya yang dikeluarkan dalam 1 bulan untuk warga binaannya, Ketua Cana mengatakan, sekitar 40 juta rupiah dan itu tidaklah menjadi masalah untuk kesembuhan warga binaannya demi menyelamatkan generasi bangsa terbebas dari narkoba.

Andai saja di Kabupaten Langkat ada orang-orang yang memiliki kepedulian seperti Terbit Rencana Perangin-angin SE terhadap pemberantasan narkoba, bukan tidak mungkin Kabupaten Langkat terbebas dari narkoba. (PI-tsunami)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button