JAKARTA (podiumindonesia.com)- Orang-orang di lingkaran pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kerap melakukan kebohongan alias hoax. Hal itu sebagaimana diutarakan Pentolan kelompok Pro Demokrasi (ProDem), Agus “Lenon” Edy Santoso, dalam diskusi Ngopi Ngerumpi bertajuk “Media Sosial Versus Media Mainstream di Era Gerakan Politik Zaman Now” yang dimoderatori oleh Ricky Tamba di Kantor ILEW, Jalan Veteran I, nomor 33, Jakarta Pusat, Selasa (17/4).
“Pemerintah banyak hoaxnya. Banyak palsunya,” tegasnya.
Contoh paling konkret, menurut Lenon, adalah merebaknya informasi soal Jokowi yang akan meresmikan sebuah waduk di provinsi di Nusa Tenggara Barat (NTB). Padahal di sana sesungguhnya sudah ada banyak waduk.
“Sebelum zamannya Pak SBY dan Jokowi jadi presiden, di NTB sudah ada waduk. Apa enggak sekalian Anyer-Panarukan. Karena dia sudah bangun jalan 20 km di Banten. Sekalian aja gitu loh. Jokowi mau naikan gaji PNS, beritanya tayang jam satu malam di tv. Lah uangnya dari mana? Ini hoax apa lagi,” ketusnya.
Namun demikian, Lenon mengatakan bahwa saat ini masyarakat sudah semakin cerdas. Meskipun banyak media mainstream yang pemberitaannya lebih berat ke pemerintah.
“Jangan lupa bahwa rakyat kita di daerah, dengan sosmed, mereka paham bahwa presiden kita banyak janji-janji palsu,” pungkasnya. (PI/RMOL)