BINJAI (podiumindonesia.com)- Kabar tentang Pasutri yang ditangkap oleh Polres Binjai dalam kasus kepemilikan narkoba namun telah bebas kembali itu, akan membuat institusi Polri semakin tidak dipercaya masyarakat.
“Sama kita ketahui, tingkat kepercayaan publik kepada Polri kan memang rendah, salah satu penyebabnya ya hal hal seperti ini,” sebut Penggiat Anti Narkoba sekaligus mandataris Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) kota Binjai, Robby Hutagalung kepada wartawan kemarin (12/4) di Binjai.
Menurut Robby, jika Polres Binjai ingin menghilangkan rumor tak sedap soal tangkap lepas ini, maka ada baiknya dipaparkan saja kembali kasusnya ke publik. Apalagi ada warga yang melihat pasutri ini sudah beroperasi menjual narkoba padahal baru saja diamankan oleh polisi.
“Polres Binjai harus menunjukkan keberadaan tersangka pasutri ini dimana. Masih di Polres atau memang dibebaskan,” kata Robby.
Lanjutnya, ada baiknya juga Kapolres Binjai menjelaskan kepada publik apa yang sebenarnya terjadi, mengingat kabar yang beredar di lapangan cenderung merusak citra Polri, terkait uang sogokan dan sebagainya.
“Pak Kapolres harus jelaskan ke publik, kalau memang ada anggota yang bersalah harus ditindak tegas,” harap Robby.
Terakhir, Robby menegaskan persoalan narkoba di negara ini tidak akan selesai jika aparat penegak hukum tidak bersungguh-sungguh.
“Sampai kiamat pun narkoba akan tetap merajalela, apalagi jika aparat penegak hukumnya gampang disuap dan mata duitan,” ucap Robby.(PI/RMOL)