Beranda EKBIS Presiden Minta Bisnis Sektor Pariwisata & Penerbangan Sinergis

Presiden Minta Bisnis Sektor Pariwisata & Penerbangan Sinergis

140
0

JAKARTA (podiumindonesia.com)-Presiden Joko Widodo, menjelaskan berdasarkan data BPS salah satu sektor yang sangat terdampak dari penurunan ekonomi di masa pandemi Covid -19 adalah sektor pariwisata dan penerbangan. 

“Angka yang saya peroleh di triwulan yang kedua tahun 2020, wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia mencapai 482 ribu dan ini turun 81 persen untuk quarter-to-quarter dan turun 87 persen untuk year-on-year. Artinya memang terkontraksi sangat dalam,” ujarnya.

Hal ini disampaikan saat memimpin rapat terbatas untuk membahas penggabungan BUMN di sektor aviasi dan pariwisata di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (6/8/2020). Seperti dikutip dari laman kominfo

“Namun penurunan ini harus dijadikan momentum tersendiri untuk melakukan konsolidasi dan transformasi untuk dua sektor tersebut.” tegasnya.

Transformasi dilakukan melalui penataan yang lebih baik untuk rute penerbangan, penentuan hub maupun super hub, hingga kemungkinan penggabungan BUMN penerbangan dan pariwisata untuk mengukuhkan fondasi ekonomi di sektor tersebut.

Presiden meminta pertama. untuk mengkaji kembali mengenai penghubung maskapai penerbangan (airline hub) yang dinilai sangat banyak dan tidak merata. Dari data yang ada saat ini terdapat kurang lebih 30 bandara internasional di Indonesia. Namun, 90 persen lalu lintas penerbangan udara hanya berpusat di empat bandara. yakni Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, Juanda, dan Kualanamu.

Karenanya, Presiden mewanti-wanti agar jajarannya cermat dalam melihat potensi bandara-bandara yang memang cocok dijadikan sebagai hub  internasional yang disertai pembagian fungsi sesuai dengan letak geografis dan karakteristik wilayah sekitarnya.

Kemudian yang kedua, Presiden Joko Widodo meminta agar ekosistem pariwisata dan pendukungnya dikelola dengan manajemen yang lebih terintegrasi dari hulu hingga hilir untuk memunculkan sebuah lompatan besar di sektor penerbangan dan pariwisata.

“Mulai dari manajemen airline, manajemen bandaranya, manajemen layanan penerbangannya yang tersambung dengan manajemen destinasi, manajemen hotel dan perjalanan, dan bahkan sampai pada manajemen dari produk-produk lokal dan industri kreatif yang kita miliki,” pungkasnya.(pi/hamdani)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini