BERITA UTAMAOPINI

Reshuffle Akhir Tahun: ‘Mendonasikan’ Ilmu Di Tengah Pandemi (Oleh: T Syaiful Anhar)

 

T Syaiful Anhar.

ADA yang tak beres di jajaran menteri kabinet Jokowi-Ma’ruf. Terungkap dua kasus korupsi yang merupakan kader partai besar dan empat lainnya dianggap belum mumpuni. Ya, terutama dalam menangani kasus pandemi Covid-19.

Apalagi pemerintah tak hentinya mengimbau para menteri tetap fokus dalam penanganan, pun terkadang bukan lingkup basic-nya sendiri. Namun yang pasti semua jajaran kementerian jangan mengenyampingkan Corona Virus melanda negeri ini. Perihnya lagi hampir setiap hari terjadi peningkatan kasus di seluruh nusantara.

‘Jangan abai, tetap memperhatikan rakyat terutama dalam penyaluran bantuan’. Namun warning itu masih juga dianggap sepele oleh pejabat di jajaran kementerian. Alhasil, dengan banyaknya masukan, Presiden Jokowi bersama sang Wakil Ma’ruf Amin mengambil langkah cepat. Ya, enam menterinya di reshuffle.

Enam menteri yang tersingkir dari jabatannya yakni, Juliari Batubara (Menteri Sosial), Terawan Agus Putranto (Menteri Kesehatan), Edhy Prabowo (Menteri Kelautan dan Perikanan), Wishnutama Kusbandio (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Fachrul Razi (Menteri Agama) dan terakhir Agus Suparmanto (Menteri Perdagangan).

Sebelumnya Jokowi sempat memberikan kode keras akan pergantian pembantunya. Melalui akun Instagram resminya, Jokowi mengunggah sebuah pesan bermakna.

“Yang lalu biarlah berlalu, menjadi kenangan, juga pelajaran. Kita menatap hari esok dengan tekad, semangat, dan memancang harapan baru,” kata eks Wali Kota Solo itu.

Di akhir tahun reshuffle ini diharapkan para menteri yang menggantikan posisi lama bisa lebih banyak berbicara serta ‘mendonasikan’ ilmunya di tengah pandemi Corona Virus Deseasi (Covid) yang muncul pada 2019 lalu. Mereka adalah Tri Rismaharini (Menteri Sosial), Sandiaga Salahuddin Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Sakti Wahyu Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan), Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan), Yaqut Cholil Quomas (Menteri Agama) dan Muhammad Lutfi (Menteri Perdagangan).

Kebijakan Jokowi ini dinilai sangat bijak, mengingat peningkatakan kasus di tanah air. Para menteri baru pun tak main-main. Usai diangkat jadi menteri, seperti halnya Tri Rismaharini dibebani empat program guna ‘mendonasikan’ ilmunya.

Tri didesak bagaimana realisasi bantuan untuk yang triwulan IV dan nanti awal tahun 2021 Januari. Risma menuturkan pihaknya harus bekerja keras agar bansos tersebut bisa segera disalurkan kepada penerima bantuan selambat-lambatnya pada minggu pertama Januari 2021.

Kedua, fokus pada pemberdayaan. Dia berharap dengan adanya bansos akan berdampak langsung kepada kesejahteraan masyarakat. Ketiga, Risma bakal mengantisipasi fenomena La Nina yang dikeluarkan BMKG dengan potensi kemarau panjang dan tentunya akan berdampak pada sisi produk pertanian.

Dan terakhir, memastikan akan melakukan perbaikan tata kelola data mengenai penerima bantuan sosial.

Sandiaga menuturkan tiga program utama yakni melakukan perubahan yang mendasar terhadap destinasi super prioritas. Menggunakan strategi adaptasi dengan keadaan pandemi seperti sekarang dan selanjutnya berjanji membuka peluang kerja yang luas serta mempertahankan dan mensejahterakan masyarakat.

Menteri Perikanan dan Kelautan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono memastikan dalam satu hingga dua bulan ke depan akan mengevaluasi semua program atau kegiatan kementerian dan memilah-milah mana yang dilanjutkan dan yang tidak.

Menteri kesehatan yang baru, Budi Gunadi Sadikin, diharapkan untuk memimpin program vaksinasi Covid-19. Budi berbicara tentang membangun sistem layanan kesehatan publik yang kuat untuk mengatasi pandemi virus corona.

Gus Yaqut, Menteri Agama menegaskan komitmennya untuk mewujudkan agama sebagai sumber inspirasi bukan aspirasi. Program inilah yang ingin segera ia sukseskan mengingat agama menurutnya adalah sumber nilai-nilai kebaikan.

“Agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah maupun merebut kekuasaan atau mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain. Agama biar menjadi inspirasi dan biarkan agama itu membawa nilai-nilai kebaikan dan nilai-nilai kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya.

Menteri Perdagangan, M Lutfi diimbau menjaga kestabilan harga terutama inflasi, kedua membantu UMKM dan pasar-pasar ekspor diperbaiki strukturnya.

Targetnya memang tidak mudah, apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. UMKM sebagai sektor yang sangat terkena dampak perlu menjadi perhatian lebih, termasuk langkah yang diambil harus kongkret. Apalagi, Indonesia sudah memiliki perjanjian dagang dengan negara lain.

Nah, dari keenam menteri yang telah ditugaskan itu, ada satu menteri yang kian jadi sorotan. Yakni Budi Gunadi Sadikin, selaku Menteri Kesehatan. Budi Gunadi bukanlah orang kesehatan dan basic ilmunya dari Sarjana Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB).

Meski berlatarbelakang berbeda, tapi Jokowi-Ma’ruf telah lebih dulu mengkaji siapa orang-orang yang akan turut membantunya di tahun-tahun berikutnya. Dengan keberagaman basic keilmuan yang dimiliki, Jokowi-Ma’ruf berharap semua menteri yang dihunjuk, lagi-lagi supaya lebih mampu ‘mendonasikan’ ilmunya demi bangsa dan negara.

Sebab, keterpurukan yang terjadi saat ini bukan menjadi bomerang tapi harus dilalui dengan kesolidan. Tak ada kata lain, bangkit, bergerak, perbaiki tatanan dengan satu tujuan Indonesia Maju. (***)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button