Kepala BBN, Komjen Budi Waseso menyebutkan, awalnya petugas mendapat informasi tentang adanya pengiriman 25 Kg sabu asal Malaysia yang dibawa dari Dumai dengan menggunakan bus Makmur.
Mendapat informasi itu, petugas melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku Khairul (29), Franska (20) dan Buyung (33) di pool bus Makmur di Jalan Sisingamangaraja, berikut barang bukti 25 kg sabu – sabu. Pelaku berangkat dari Dumai pada (20/2/2016) dan sampai di pool bus Makmur pada (21/2/2016) pagi,” jelasnya.
Dari pengakuan pelaku, barang haram itu akan diantarkan kepada Roy (29) ke Hotel Alam Indah di Jalan Jamin Ginting. “Dari situ, kita melakukan pengembangan dan menangkap Roy yang merupakan pengendali barang haram itu,” ucapnya.
Saat hendak ditangkap, Roy melarikan diri dengan menggunakan mobil Daihatsu Luxio. “Kita melakukan pengejaran hingga ke Jalan Aksara. Disitu pelaku terkena tembakan di perut,” ungkapnya.
Untuk mengelabuhi petugas pelaku menyimpan sabu – sabu itu ke dalam tumpukan beras. “Sabu – sabu itu berasal dari Malaysia dan masuk melalui pelabuhan kecil di Dumai. Sabu – sabu itu akan diedarkan di Kota Medan,” ujarnya.
Buwas, sapaannya mengaku, pengiriman sabu ke Kota Medan merupakan yang kedua kalinya. “Ini pengiriman yang kedua kalinya. Para pelaku ini merupakan pemain lama untuk narkoba. Kita punya catatan mereka,” katanya.
Dirinya masih melakukan pengembangan apakah pegendali jaringan pengendali tersebut dari Lapas Tanjung Gusta. “Ini masih kita dalami apakah pengengalinya ada di Lapas Tanjung Gusta atau tidak,” imbuhnya.
Pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap kasus ini, termasuk melakukan komunikasi dengan polisi Diraja Malaysia. “Pelaku kita jerat dengan pasal 112, 114, 123 KUHPidana. Pelaku juga dapat kita jerat dengan UU TPPU,” pungkasnya.
Pantuan di lokasi, terlihat petugas melakukan pengecekan terhadap narkoba itu. Setelah di cek, ternyata narkoba itu merupakan sabu – sabu kelas satu. (PI – hmt)
