TAPUT (podiumindonesia.com)-Satu individu Pongo Tapanuliensius (Orang Utan Tapanuli) diserahkan oleh Polres Tapanuli Utara ke pihak BKSDA Wilayah IV, di Mapolres Taput, Kamis (29/9/2022).
Penyerahan satu individu Pongo Tapanuliensius ini berawal dari dua orang Warga Desa Sitoluoppu, Kecamatan Pahae Jae Kabupaten Tapanuli Utara, menyelamatkannya yang sedang menyendiri dan terlantar di hutan warga di Aek Sorminan, Desa Sitoluoppu, Kecamatan Pahae Jae, selanjutnya bersama kepala desa menyerahkan ke Polres Taput.
Kapolres Tapanuli Utara, AKBP Johanson Sianturi SIK MH didampingi Kasat Reskrim AKP Kristo Tamba MIK, Kanit Tipiter Aipda Imron Barus, Kepala UPT BKSDA Taput Manigor Lumbantoruan, Kordinator OIC Krisna dan drh Ikwan Amir saat press relise di Mapolres Taput mengungkapkan, bahwa penyelamatan anak orang hutan ini atas kesadaran dua warga.
Di mana saat keduanya pergi ke hutan untuk mengumpul durian, mereka melihat anak orang hutan tersebut menyendiri sedang memakan durian yaitu Luas Sitompul (40) dan Noel Sitompul warga yang sama menemukan anak Orang Utan tersebut.
Kronologi penemuan, keduanya melihat anak orang Utan menyendiri dan membiarkan karena mengira bahwa ada induknya yang menjaga anak tersembunyi.
“Ditunggu hingga sore hari sekira pukul 19.00 WIB, anak orang hutan tersebut tetap menyendiri di atas tanah dan tidak ada induknya,” ucapnya.
Selanjutnya keduanya mengambil inisiatif mendekati anak orang hutan tersebut untuk menyelamatkannya. Saat didekati, orang utan itu malah mendekati keduanya. “Kemudian Luas Sitompul menimangnya dan membawa ke kampung serta melaporkan kepada Kepala Desa setempat. lalu kepala Desa menghubungi Polres Taput dan menyerahkannya,” paparnya.
Agar anak orang utan ini bisa diselamatkan, Polres Taput menyerahkannya kepada pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Seksi Wilayah IV Tarutung.
“Orang Utan Tapanuli merupakan salah satu spesies dari genus orang utan yang berasal dari daerah Tapanuli, Sumatra. Orang utan tapanuli merupakan tambahan spesies baru sekaligus spesies ketiga yang ditemukan setelah spesies orang utan Kalimantan dan orang utan Sumatera,” ucapnya.
Sementara itu, Kordinator OIC ( Orang Utan Informasion Center ) Krisna dan Drh Ikhwan amir mengungkapkan, saat ini, diperkirakan populasinya hanya tersisa sekitar 800 individu orang utan sejenis yang hidup di hutan Tapanuli.
“Usia orang utan ini diperkirakan 11 bulan dan berat 3 kg. Saat dilakukan pemeriksaan, kondisinya sehat,” katanya.
Perwakilan BKSDA Propinsi Sumut, Manigor Lumbantor menyampaikan, bahwa nanti orang utan ini akan kami rawat hingga layak dilepas kembali ke habitatnya, serta mengapresiasi Polres Taput yang telah memfasilitasi penanganan satwa yang dilindungi.
“Atas kesadaran kedua warga yang menyelamatkan, mengapresiasi dan menyampaikan terimakasih kepada mereka serta kepada Kepala Desa yang telah melaporkan,” pungkasnya. (pi/hotman)