NASIONAL

Stafsus Menaker: Pengembangan BLK Komunitas Butuh Kolaborasi Dan Sinergi Berbagai Pihak

 

JAKARTA (podiumindonesia.com)- Untuk mempercepat (akselerasi) pembangunan sumber daya manusia dan pemulihan ekonomi nasional, Kementerian Ketenagakerjaan terus mengembangkan dan memperkuat BLK Komunitas sebagai salah satu jawaban tantangan ketenagakerjaan saat ini.

Tantangan ketenagakerjaan dimaksud adalah seperti bonus demografi; revolusi industri 4.0 dan dampak pandemi. BLK Komunitas diharapkan menjadi salah satu solusi pemecahan masalahnya.

Hal ini disampaikan Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan (Stafsus Menaker), Caswiyono Rusydie Cakrawangsa, dalam Workshop Peta Jalan Kemandirian Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas, yang berlangsung selama tiga hari (7-9/6) di Tasikmalaya, Jawa Barat.

“Rangkaian perhelatan Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan, serta Peresmian BLK Komunitas 2020 di Pondok Pesantren Cipasung kemarin, telah menoreh makna penting. Selain menjadi penanda dimulainya operasional 1.014, BLK Komunitas yang dibangun tahun 2020, juga meneguhkan dan memastikan semua BLK Komunitas yang sekarang mencapai 2.127, menjadi lembaga pelatihan yang mandiri dan profesional,” papar Stafsus Menaker melalui Siaran Pers Biro Humas, Kamis (10/6/2021).

“Kemandirian BLK Komunitas, ditandai dengan terbentuknya secara resmi Forum Komunikasi Nasional BLK Komunitas. Adanya peta jalan Kemandirian BLK Komunitas, terjalinnya kemitraan strategis dengan berbagai stakeholders,” imbuhnya.

Yang sangat membanggakan, kata dia, adalah ditetapkannya 25 BLK Komunitas terbaik menjadi inkubator kewirausahaan.

“Penetapan 25 BLK Komunitas sebagai inkubator usaha adalah hasil seleksi dari 40 BLK Komunitas unggulan yang dibangun pada periode pembangunan 2017, serta mengikuti workshop bertajuk Peta Jalan Kemandirian BLK Komunitas, di Tasikmalaya,” terangnya.

Lebih lanjut wakil Sekjend PP GP Ansor ini menjelaskan, pengembangan BLK Komunitas membutuhkan kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak. Apalagi BLK Komunitas diproyeksikan untuk menjadi pemeran utama dalam ekosistem pelayanan ketenagakerjaan di Indonesia.

“BLK Komunitas harus jadi pemeran utama dalam link and match antara dunia pendidikan dan pelatihan dengan dunia kerja dan usaha. Karenanya, BLK Komunitas juga harus menjadi inkubator wirausaha, dan berperan menyiapkan kompetensi calon pekerja, termasuk pekerja migran Indonesia (PMI), terutama di kantong PMI,” tambahnya.

Karenanya BLK Komunitas akan ditransformasikan sebagai wadah pengembangan talenta muda Indonesia, selaras dengan upaya peningkatan sumber daya manusia yang saat ini terus dilakukan.

“Dalam upaya transformasi BLK Komunitas tersebut, Kemnaker akan terus mengupayakan perluasan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai stakeholder dan perusahaan. Tujuannya, agar BLK Komunitas semakin mandiri, mampu meningkatkan kualitas pelatihan, serta menempatkan alumni pelatihannya sebagai pekerja terampil, maupun sebagai wirausahawan,” tukasnya.

Untuk tahun ini, dijelaskan, Kemitraan strategis dan kolaborasi itu ditingkatkan dan diperluas. Kementerian Ketenagakerjaan telah melakukan penandatangan MOU-nya, di antaranya adalah Masyarakat Ekonomi Syariah, PT Telkom, Martha Tilaar, Perhimpunan Paricara Usada Indonesia, PT Panasonic, Bank Syariah Indonesia, Himpunan Kawasan Industri, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, PT Pegadaian, dan PT Polytron. (pi/hamdani)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button