OKEBUNG|
Lingkungan hidup merupakan aset yang harus kita jaga dan kita lestarikan, tapi kenyataannya banyak yang masih mengeruk keuntungan daripada menjaga lingkungan. Bersyukurlah ternyata penyelamat lingkungan di Indonesia masih banyak yang tak melulu hanya mencari keuntungan semata. Pahlawan-pahlawan itulah yang baru-baru ini diberi penghargaan Kalpataru.
Seiring dengan pesatnya pembangunan, berkembang pula permasalahan lingkungan, baik pada aspek alam maupun aspek binaan dan sosial. Permasalahan tersebut semakin kompleks dan pengaruhnya sangat luas, baik secara global atau tidak mengenal batas waktu, wilayah dan negara bahkan generasi, seperti penipisan lapisan ozon, perubahan iklim dan pemanasan global, berkurangnya keanekaragaman hayati, ketidak serasian aspek sosial lingkungan, serta perusakan dan kebakaran hutan.
Dampak dari permasalahan inipun sangat berat bagi kehidupan di muka bumi, terutama dirasakan oleh manusia. Lingkungan hidup yang tidak sehat, kelangkaan sumber daya alam, kemiskinan, konflik sosial dan lain-lain merupakan sebagian dari dampak permasalahan lingkungan hidup.Untuk mengendalikan dampak yang timbul bagi kehidupan di muka bumi ini, serta untuk menjawab permasalahan lingkungan hidup tersebut, diperlukan upaya serius yang melibatkan seluruh umat manusia dalam kurun waklu yang lama bahkan lintas generasi.
Hanya Satu Dunia Adanya komitmen masyarakat bangsa-bangsa di dunia untuk menangani masalah lingkungan hidup sebagai upaya bersama semua bangsa dan seluruh umat manusia, telah dimulai sejak tahun 1972 dalam Konferensi Lingkungan Hidup Sedunia pertama yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Stockholm, Swedia. Konferensi Stockholm yang mengangkat terra “Hanya Satu Bumi” telah menyadarkan negara-negara di dunia bahwa, masalah lingkungan hidup sudah begitu memprihatinkan dan kompleks. Sehingga perlu upaya bersama semua bangsabangsa untuk menanggulanginya. Karena masalah lingkungan hidup tidak mengenal batas waktu, negara dan wilayah, maka timbulnya masalah lingkungan di suatu negara dapat berdampak kepada negara lain.
Dua dasawarsa setelah penyelenggaraan konferensi di Stockholm, pada tahun 1992 diselenggarakan Konferensi untuk pembangunan dan Lingkungan di Rio de Janeiro-Brazil yang lebih dikenal dengan KTT Bumi. KTT Bumi menekankan kembali perlunya perpaduan antara pembangunan, lingkungan hidup dan kependudukan.
Hari Lingkungan.
Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2002 yang juga berbarengan dengan Pertemuan Tingkat Menteri Komisi Persiapan Konferensi Tingkat Tinggi Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan (Preparatory Committee for World Summit on Sustainable Development/PrepCom) mengingatkan kita kembali pada komitmen bersama untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi.Begitulah sederet masalah lingkungan yang direlis penulis dari berbagai sumber.
Kita semua mengetahui kalau lingkungan harus diperhatikan.Seperti di Sicanang Belawan,Kota Medan Sumatera Utara (Sumut) ada seorang pria tua yang peduli lingkungan sehingga pria bernama Syahdan meraih KALPATARU dari Presiden atas kepeduliannya terhadap lingkungan.
Pria yang tempat tinggalnya saat ini dijadikan Posko TMMD ke 99 Kodim 0201/BS ini menuturkan bahwa awalnya Kampung Sicanang Belawan penduduknya banyak yang kurang memahami untuk mengelola lingkungan apa manfaatnya,namun setelah dirinya memberitahu apa manfatnya maka para warga yang berdomisili di Lingkungan 20 Sicanamg jadi mengerti.”Saya buat tambak-tambak,tanam,pepohonan sehingga kawasan disini sempat menjadi lokasi wisata hutan mangrove dan juga banyak warga yang mengerti apa arti lingkungan,”sebutnya.
Ia juga memambahkan bahwa pada tahun 1995 kawasan Sicanang sempat dibangun oleh Prajurit TNI dalam program Bhakti Sosial TNI .Berbagai fasilitas dibangun sehingga hasilnya sampai saat ini kelihatan dan masih dimanfaatkan masyarakat.Namun,usai 1995 hingga saat ini barulah pembangun insfratruktur datang kembali.
“Kehadiran pembangunan yang selama 22 tahun kami nantikan ini akhirnya terwujud berkat kehadiran Satgas TMMD ke 99 Kodim 0201/BS,karena tanpa TNI kawasan Sicanang tidak akan ada pembangunan,maka itulah saya mewakili masyarakat sangat berterima kasih kepada TNI,khususnya Kodam 1/BB (Kodim 0201/BS) atas perhatiannya kepada Rakyat kecil,”sebutnya.
Menurutnya,pembangunan dan rehab beberapa pekerjaan fisik yang dilaksanakan Satgas TMMD ke 99 Kodim 0201/BS di Sicanang suatu bentuk wujud kepedulian TNI kepada Rakyat.”TNI hadir kampung Sicanang berkembang,TNI hadir perekonomian masyarakat akan meningkat, “ungkapnya seraya menambahkan semoga kebaikan bapak-bapak tentara dapat balasan dari Allah SWT .(Ryan)