Home POLITIK T Syafura Zulfa: Minim Dana Kampanye Jadikan Motivasi

T Syafura Zulfa: Minim Dana Kampanye Jadikan Motivasi

64
0

STABAT (podiumindonesia.com)- Harga satu kursi di dewan perwakilan rakyat cukup mahal. Nah, setelah duduk barulah krasak-krusuk mengembalikan dana sponsornya. Bagaimana kalau tak punya dana untuk bertarung? Ya, pastinya juga satu persoalan. Karena dana juga hal vital dalam menjalankan perpolitikan.

Namun masalah dana taklah dipikirkan calon legislatif yang satu. Pasalnya, sejak beberapa bulan ini nama dan wajahnya terpajang di sejumlah titik daerah pemilihan, dia menyebut cuma bisa pasrah.

“Dana memang salah satu yang utama. Tapi bagi saya yang tak punya dana besar, ya cuma bisa memaksimalkan kampanye dengan kedekatan emosional,” tutur T Syafura Zulfa, SP, yang terdaftar sebagai Caleg PKB Nomor 5 Dapil I Langkat (Stabat, Secanggang, Wampu dan Hinai) kepada PODIUM, kemarin.

Terus terang, kata ibu tiga anak ini, kenekatannya menuju kursi legislator Langkat lebih kepada ingin mengakomodir aspirasi masyarakat yang dianggapnya terkekang selama ini.

“Masyarakat di sini butuh bukti bukan janji. Langkat selama 10 tahun belum terlihat berbenah terutama dari sektor pertanian. Memang, Langkat tercatat satu dari beberapa daerah penghasil pertanian, seperti padi. Dan ini harus didongkrak biar mata Indonesia terbelalak bahwa pamrik masyarakat Langkat bisa menyumbang beras nasional,” sahut Zulfa tamatan S1 Pertanian UMSU tersebut.

luas tanam padi petani di Kabupaten Langkat mencapai 92.725 hektar. Dengan adanya penetapan itu seyogianya mendorong Dinas terkait untuk segera mewujudkan target rencana tanam tersebut, agar para petani juga dapat mendukung program pemerintah.Syafura Zulfa, ibu dari M Yusuf Pratama, Syasya Ghina Izzati, dan Sheza Raita merasa yakin dengan semangat kebersamaan bergotong royong Kabupaten Langkat akan menjadi lumbung padi nasional.

Selain memperjuangan petani agar hidupnya sejahtera putri bungsu HTM Nasir dan bunda Hj Suraiya ini akan memperjuangkan aspirasi masyarakat di bidang
pemberdayaan perempuan, kesehatan, pendidikan, UKM, sosial budaya dan infrastur jalan, jembatan, dan perairan.

Darah berpolitik juga telah hadir di tubuh Tengku Syafura Zulfa. Zulfa, begitu namanya kerap disapa, merupakan anak tokoh Kabupaten Langkat. Yakni
almarhun HTM Nasir, dan bunda Hj Suraya.Almarhum sang ayah sendiri merupakan kader salah satu organisasi politik masa itu. Dan Alm HTM Nasir
pula yang mendengungkan pemindahan ibukota Langkat dari Binjai ke Stabat.

Jadi, tak salah jika wanita kelahiran tahun 1980 ini terjun ke kancah politik meneruskan jiwa sang ayah. Ketokohan orangtuanya, diakui Zulfa, salah satu
kuncinya mensosialisasikan diri untuk bertarung merebut satu kursi di DPRD Langkat. “Kalau modal, ya terus terang saya tak banyak. Cuma, mungkin almarhum ayah saya pernah berdikari di Kota Stabat ini hingga akhir hayatnya,” sebutnya.

Selain itu, ibu dari tiga orang anak seharinya cuma sebagai bilal mayit. Dengan pekerjaan yang dilakoninya ini, dia berharap masyarakat lebih mengenalkan dan memberikan dukungan kepadanya. Ketika ditanya buru waktu jelang pencoblosan, 17 April nanti, Zulfa menjelaskan, kans dukungan, insyaallah ada. Maka dari itu Zulfa berjuang sepenuh tenaga bersama timnya.

“Jadi saya maksimalkan waktu bersosialisasi agar bisa mendulang suara. Artinya, walau minim dana, tapi cara-cara positif yang kita lakukan beserta doa
insyaallah dihijabah Allah SWT. Pastinya saya akan membuktikan minimnya dana kampanye bisa jadi motivasi,” tandasnya. (win/rusdi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here