WAMPU (podiumindonesia.com)- Duka bagi warga Dusun Dondong Sejati, Desa Jentera Stabat, Kecamatan Wampu. Seorang pria yang seharinya bekerja sebagai pemanjat kelapa meninggal dunia. Terjatuh dari atas pohon kelapa tatkala menjalankan aktivitasnya mencari nafkah.
Kondisi korban diketahui Syahrian bin Hasan Basri Iyan terjatuh dari ketinggian 15 meter. Kondisi batok kepala retak dan pinggang patah. Peristiwa nahas itu terjadi, Rabu (30/10/2019). Bermula ketika laki berusia 54 tahun tersebut selepas sholat Zhuhur pamit pada istrinya untuk memetik buah kelapa di rumah ibu Desih yang merupakan mertua M Yusuf, Kepala Desa Jentera Stabat.
Buah kelapa itu akan dipergunakan untuk acara selamatan atas terpilihnya M Yusuf menjadi Kepala Desa untuk dua periode pada pemilihan Kades serentak 22 Agustus 2019.
Menurut cerita Mulia, putra bungsu korban, saat itu dirinya sedang menemani ayahnya mengupas buah kelapa. Pohon kelapa yang dipanjat ayahnya setinggi lebih kurang 25 meter. Waktu hendak turun kaki ayahnya terpeleset dari ketinggian lebih kurang 15 meter.
Kepala korban terhempas di atas saluran air mengakibatkan tempurung kepalanya retak dan pinggangnya patah. Ayah meninggal dunia di temat kejadian, lalu kami bawah ke RS Putri Bidadari.
Lian, teman waktu kecilnya sama-sama sekolah di SD Negeri Kampung Gohor, Kecamatan Wampu mengisahkan, almarhum Syahrian alias Iyan semasa hidupnya pergaulannya sangat luas. “Orangnya enak diajak ngobrol membuat teman-teman setiap hari bersenda gurau denganya merasa sangat kehilangan sosok yang sangat homoris,” ujarnya.
Bahkan, berita meninggalnya korban banyak yang tak percaya karena beberapa hari lalu sempat bertemu dengannya.
“Sejak tadi malam hingga siang tadi Kamis (31/10/2019) para pelayat silih berganti datang takziah. Terlihat berada di rumah duka Kades Stabat Lama M Rasid, dan Kades Jentera Stabat M Yusuf,” kata Lian. Almarhum dimakamkan di pemakaman Dusun Tanah 10 Desa Stabat Lama. Almarhum meninggalkan seorang isteri dan dua orang anak. (rusdi)