Beranda BERITA UTAMA Haslan Madli Tambunan Beberkan Kenapa Maju Lewat PSI (1)

Haslan Madli Tambunan Beberkan Kenapa Maju Lewat PSI (1)

135
0

MEDAN (podiumindonesia.com)- Caleg PSI untuk Dapil 3 DPRD Kota Medan, Haslan Madli Tambunan membeberkan bagaimana dirinya terjun ke politik dan memilih Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Hal tersebut dibeberkan Haslan pada akun Media Sosial Facebook miliknya.

Sejumlah teman-teman dekat bertanya secara langsung, apa betul ‘main’ di tahun 2019??? Pertanyaan itu terkadang membuat hati deg deg ser menjawabnya. Susah lah menjawabnya. Tapi, mau tak mau dijawab juga. “Betul. Tapi baru sebatas coba-coba saja,” ucap awak.

“Dari partai apa,” tanya teman-teman lagi. Jawab awak, dari PSI.
“Apa itu PSI?,” sambungnya lagi. Dalam benak ku, pasti muncul lah pertanyaan itu. Spontan ku jawab, PSI itu partai baru. Namanya Partai Solidaritas Indonesia atau PSI singkatannya.

“Oooo, partai baru itu ya,” tandas teman-teman. Singkat cerita, awak ingin menjelaskan pada rekan-reman “Mengapa Memilih PSI” sebagai ‘sampan’ politik menuju 2019 untuk tingkat DPRD Medan.

Sebelumnya, melalui media sosial muncul iklan seperti ‘lowongan’ penerimaan Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) dari PSI. Penerimaan Bacaleg yang ditawarkan PSI tanpa “MAHAR”, itu yang membuat awak tertarik.

Ya namanya juga coba-coba. Di test lah. Dengan melengkapi administrasi ujian yang dipersyaratan. Selain biodata pribadi juga diterakan sebuah tulisan berkaitan ‘Korupsi dan Intoleransi’. Pengisiannya secara online melalui laman psi.id.

Kalau menulis itu mah ‘makanan’ awak. Tanpa susah payah bisa dikerjakan dalam beberapa menit saja, karena sedikit tahu lah informasi mengenai yang namanya “Korupsi dan Intoleransi”.

Setelah diapprove atau disetujui segala persyaratan yang dibutuhkan, lalu masuk balasan email secara otomatis. Intinya disuruh menunggu, apa berkas yg dibuat itu disetujui atau tidak.

Berselang beberapa minggu kemudian, masuk balasan kiriman dari internal partai via email. Bahwa disebutkan awak ‘LULUS’ dan masuk tahap berikutnya.

Hati pun bertambah deg deg kan… Mampu tidak melanjutkan ke tahap berikutnya. Yakni test (ujian) Wawancara.

Dalam persyaratan wawancara yang akan dihadapi, awak harus menyiapkan seperti proposal berisikan padangan ‘Korupsi dan Intoleransi’. Proposal tersebut diminta dipaparkan kelak dihadapan tim seleksi (timsel) independen yang disiapkan internal PSI.

Karena jarang membuat proposal, menjadi dilema yang cukup menguras pikiran, untuk dapat membuat proposal tersebut lebih menarik dengan muatan isi yang dapat diterima dengan logika.

Dengan mengucapkan Bismillah, waktu yang telah ditentukan pada test wawancara dihadapi lah tanpa beban. Tiba saatnya dipanggil. Hati mulai dag dig dug yg tak menentu. Dalam benak awak, selama ini awak yg mewawancarai orang, tapi sekarang awak lah kena wawancara.

Paparan makalah tersebut satu per satu dijabarkan di hadapan timsel dari kalangan akademisi hingga internal partai. Satu per satu pertanyaan awak hadapi dengan jawab spontan saja. Tercetus pun kala itu dihadapan timsel, sebenarnya awak ini ‘Benci’ yang namanya politik. Namun, mau tak mau harus terjun untuk belajar berpolitik, demi merealisasikan ‘cita-cita’ pengabdian. (bersambung)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini