LANGKAT (podiumindonesia.com)-JUNI 2018. Genderang pesta demokrasi ditabuh. Hari pencoblosan tinggal enam bulan ke depan. Siapa menang, siapa tertipu, siapa kalah, siapa tergilas dan siapa yang bakal ‘gila’. Mempertaruhkan jabatan, status sosial, marwah serta hegemoni kehormatan. Ikhlas dan ikhtiar, mungkin jalan yang paling tepat bagi petarung lima tahunan.
KPU telah merilis ada sekitar 171 daerah yang menggelar Pilkada serentak. Terdiri dari 17 provinsi (setingkat Gubernur), 115 kabupaten, dan 39 kota. Dari jumlah (171 daerah) tersebut, salah satunya Kabupaten Langkat. Tersiar kabar lagi bahwa Kabupaten Langkat-lah yang memiliki calon independen terbanyak.
Ya, sejauh ini lima pasangan calon independen turut serta merebut kursi Langkat Satu. Paslon itu antara lain; Johar Arifin Husein-Iskandar, Irham ST-Ahmad Zeidnur, Muhammad Zamroni-Denny Nur Ilham, Abdul Azis-Yatman, terakhir Sulistyanto-Heriansyah.
Demikian terlansir KPUD Langkat belum lama ini. Adakah yang unggul dari lima pasangan calon tersebut? So, pasti ada di antara mereka. Sebab masing-masing punya massa, hingga mampu mengumpulkan dukungan 53.552 lembar KTP elektronik yang tersebar di 12 kecamatan dari 23 kecamatan di Kabuaten Langkat.
Bicara soal lima paslon independen yang sudah mendaftar, ada hal tersirat dari kacamata Pimred PODIUM, Tengku Syaiful Anhar. Ketua Forum Karya Pemuda Sumatera Utara (FKP-SU) ini menilai, cuma dua paslon independen yang lolos ke fase selanjutnya. Salah satu paslon itu adalah Abdul Aziz dan Yatman. Duo ustadz merakyat ini, kata Syaiful, memiliki massa fanatik. Terutama kaum pengajian ibu-ibu.
Alasan lain, telaah Syaiful, karena Abdul Aziz-Yatman tampak lebih serius ketimbang paslon independen lainnya. Bersahaja, agamais dan komit pada pendirian tanpa harus memilih jalur partai politik. Itu telah dibuktikan Abdul Aziz tatkala kalah dalam pertarungan periode sebelumnya.
Kala itu, Abdul Aziz yang dikenal akademisi dan ustadz, langsung bangkit menjalankan tugasnya sebagai penceramah. Artinya, urai Syaiful, bahwa Abdul Aziz telah siap kalah, siap menang.
“Abdul Aziz lebih serius, sedang yang lainnya saya melihat masih bermimpi. Inilah pembeda Abdul Aziz dengan paslon independen lain,” tukas Syaiful. (P01)