NASIONAL

Bambang Widjojanto Sebut Pemilu 2019 Terburuk Pascareformasi

 

JAKARTA (podiumindonesia.com)- Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Bambang Widjojanto, menyebut pemilihan umum 2019 terburuk setelah reformasi.

“Pemilu kali ini disebut sebagai pemilu terburuk pascareformasi,” ujar Bambang pada diskusi Gerakan Nasional Selamatkan Demokrasi di kawasan SCBD Jakarta, kemarin.

Ia menyebut ada beberapa hal yang mengkhawatirkan terkait Pemilu 2019 ini. “Jangan sampai yang memenangkan pemilu dan mendapatkan suara terbanyak, tapi yang menjadi presiden orang lain juga,” katanya.

“Kalau itu terjadi sebenarnya kita sedang mendorong negara ini sampai di bibir jurang karena ini berbahaya sekali,” ujarnya. Menurutnya, kualitas pemilu yang sangat penting ialah kejujuran bukan oleh kerahasiaan. Prinsip pemilu adalah langsung, umum, bebas dan rahasia atau Luber. Namun, sebagian pemilih tidak bebas.

“Tadi di video yang ditampilkan ini dan sudah banyak di video itu ada orang yang dibawa ke tempat pemungutan suara itu suaranya dicoblos dan itu ada videonya dan sudah berkembang berarti bukan hoaks,” ujarnya.

Kalau itu yang terjadi, katanya, prinsip-prinsip dasar Luber tidak terpenuhi, apalagi jujur dan adil. Kalau prinsip-prinsip itu tidak dipenuhi semua, maka Pemilu 2019 sia-sia.

“Sebenarnya menurut kami kecurangan-kecurangan yang pakai bahasa lainnya Pak Said Didu istilahnya TSM, terstruktur sistematik dan masif, sebenarnya didasari prinsip-prinsip dasar dari Luber dan Jurdil itu tidak terpenuhi,” katanya. (pi/vvc)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button