OKEBUNG|
Burung hama padi menimbulkan kerusakan pada stadia padi matang susu hingga pemasakan bulir (menjelang panen). Serangan burung hama padi mengakibatkan banyak biji yang hilang sehingga malai tidak ada bijinya. Hama burung menimbulkan kerusakan apabila terjadi perbedaan waktu tanam yang signifikan (lebih dari 3 minggu) daripada hamparan sawah di sekitarnya.
Tingkat kerusakan akibat serangan hama burung belum dilaporkan secara pasti karena tidak setiap musim tanam terjadi serangan hama burung. Meskipun demikian, berdasarkan pengamatan di lapangan,
kerusakan sedang hingga berat terjadi pada tanaman padi yang mencapai stadia generatif lebih dahulu. Kerugian ekonomi lain yaitu meningkatnya biaya produksi karena adanya penambahan tenaga kerja untuk mengusir burung yang menyerang pertanaman padi, ungkap Danramil 15/Bandar Pulau.
Lanjut beliau berbagai spesies burung tercatat sebagai hama potensial pada pertanaman padi, diantaranya beberapa spesies burung pipit seperti Lonchura striata, L. maja, dan L. puntulata, burung gelatik, burung derkuku dan burung gereja.
Spesies burung yang paling sering menimbulkan kerugian serius adalah burung pipit yang biasanya menyerang secara berkelompok dari puluhan hingga ribuan jumlahnya. Puncak aktifitas harian burung hama padi adalah pagi dan sore hari. Pada umumnya, burung hama padi telah menyesuaikan perkembangbiakannya dengan stadia tanaman padi.
Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 15/Bandar Pulau Serka Sudirman dan Serda Ikhwan Amansyah Jajaran Kodim 0208/Asahan melaksanakan pendampingan melakukan pengendalian hama burung di sawah milik anggota Kelompok Tani Ramhotma Bapak Marlon yang diketuai oleh Bapak Hotlan Siagian bersama sama dengan PPL Bapak Arpandi dengan Ketua Bapak Marbun, jenis padi seherang dengan umur padi 90 hari yang terletak di Desa Tangga Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan, Jumat (28/07/2017).
Serka Sudirman mengungkapkan dalam pelaksanaan kegiatan ini untuk menjawab keluhan sejumlah petani di Desa Tangga Kecamatan Aek Songsongan bahwa hama burung pipit (siseret) dan sejenisnya menyerang bulir tanaman padi, berbagai jenis hama burung ini merusak, menghisap, dan memakan biji bulir padi yang baru keluar yang nantinya akan menjadi gabah.
“Biasanya hama burung ini berdatangan dari hutan pada pagi dan sore hari, saat ini petani harus intens melakukan pekerjaan mengusir hama burung, hal ini dilakukan hingga memasuki masa panen, kalau tidak dijaga, tanaman akan rusak dan biji padi akan habis dihisap, sehingga tidak bisa lagi dipanen, “ucapnya.(Rem022)