POLITIK

Erick Thohir Beberkan 7 Hasil Survey Versi TKN

 


JAKARTA (podiumindonesia.com)- Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) calon presiden-calon wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Erick Thohir mengkritik klaim yang menyebut elektabilitas Prabowo Subianto-Sanadiaga Uno lebih tinggi dibandingkan jagonya.

Erick mengatakan, klaim sepihak, terutama tanpa melibatkan lembaga independen sebaiknya dihentikan kubu Prabowo-Sandi.

Menurut dia, keberadaan hasil jejak pendapat dari tujuh lembaga survei yang jelas-jelas menyatakan elektabilitas calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) Joko Widodo-Ma’ruf Amin lebih unggul ketimbang Prabowo-Sandiaga.

Erick mengatakan itu menanggapi pernyataan Ketua Badam Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Djoko Santoso yang menyatakan hasil survei kubu Prabowo-Sandi sudah mampu melewati Jokowi-Ma’ruf.

Menurut dia, jika bicara hasil survei elektabilitas, lebih baik diserahkan kepada lembaga survei independen yang memang spesialis melakukan hal tersebut.

“Berdasarkan info terkini, dan semua bisa cek, dari tujuh lembaga survei independen yang ada di Indonesia, hasilnya jelas-jelas menyatakan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin masih unggul rata-rata 20% dari kompetitornya, pasangan calon 02,” ujar Erick, kemarin.

Ada pun tujuh lembaga survei itu, yakni LSI Denny JA, Populi Center, Charta Politika, Indikator Politi, Y-Publika, SMRC dan Median.

Menurut LSI Denny JA, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin berada di angka 54,8%. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga hanya mendapat 31,0% suara. Masih ada 14,2% suara yang belum memutuskan atau tidak memberikan jawaban. Data tersebut diperoleh dari 1.200 responden di 34 provinsi pada akhir Januari.

Hasil serupa juga terdapat melalui survei Populi Center yang dilakukan pada 20-27 Januari 2019. Dengan menggunakan metode wawancara tatap muka di 34 provinsi, Populi Center mencatat Jokowi-Ma’ruf unggul 54,1% dibandingkan Prabowo-Sandi yang hanya memperoleh angka 31%.

Sementara itu, Charta Politika dalam survei yang dilakukan pada 22 Desember 2018 hingga 2 Januari 2019, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin unggul dengan perolehan 53,2% suara, dan Prabowo-Sandiaga mendapat 34,1% suara.

Sebanyak 12,7% responden lainnya memilih belum atau tidak memberikan jawaban. Survei yang dilakukan Charta Politika menggunakan 2.000 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia, dengan cara wawancara tatap muka langsung dan kuesioner terstruktur. Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 2,19% pada tingkat kepercayaan 95%.

Indikator Politik pda survei pada 16-26 Desember 2018 menyatakan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf mencapai 54,9%, sedangkan Prabowo-Sandiaga 34,8%. Dari empat lembaga survei tersebut, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf terlihat masih terpaut cukup jauh lantaran berada di atas 50%, sementara Prabowo-Sandiaga hanya berada di bawah 35%.

Sedangkan tiga lembaga survei lainnya juga menyatakan hasil sama, yakni elektabilitas Jokowi-Ma’ruf lebih unggul dari Prabowo-Sandi. Lembaga Y-Publica menyatakan Jokowi-Ma’ruf Amin unggul dengan, 53,5% suara, sedangkan Prabowo-Sandiaga mendapat 31,9% suara.

Survei Median menunjukkan Jokowi-Ma’ruf Amin mendapat 47,9% suara dan Prabowo-Sandiaga 38,7% . Terakhir, Saiful Munjani Research & Consulting (SMRC). Jokowi-Ma’ruf memperoleh 60,4% dan Prabowo-Sandiaga, 29,8%.

“Jika mendengar ada pihak yang mengklaim lebih unggul survei, atau apapun, maka sebaiknya cek ke lembaga independen yang punya metoda dan cara khusus melalukan jejak pendapat elektabilitas sehingga kita tidak mendapat informasi yang salah,” tuturnya. (pi/snd)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button