HUKUMMEDAN TERKINI

Gelar Sidang Sendirian Hakim PN Kisaran Hardik Wartawan

Forwakum Sumut Minta KY Bertindak

 

MEDAN (podiumindonesia.com)- Forum Wartawan Hukum (Forwakum) Sumatera Utara (Sumut) mulai menyoroti perkara oknum hakim PN Kisaran yang menyidangkan perkara secara tunggal. Anehnya lagi dalam persidangan itu, oknum hakim tersebut menghardik wartawan saat meliput.

Ketua Forwakum Sumut, Aris Rinaldi Nasution SH saat dikonfirmasi mengatakan, sidang dengan hakim tunggal yang dilakukan oleh Miduk Sinaga diduga telah menyalahi undang-undang kekuasaan kehakiman Pasal 11 ayat 1 dan 2.

Menurutnya, hakim memiliki kekuasaan ke-hakim-an yakni memeriksa, mengadili dan memutus perkara dengan susunan majelis sekurang-kurangnya tiga orang.

“Maka dari itu, hakim tersebut dinilai melanggar UU kekuasaan ke-hakim-an,  kecuali UU menentukan lain. Mirisnya lagi kok dia (Miduk Sinaga-red) malah menghardik wartawan yang sedang meliput menjalankan tugasnya? Maka dari itu kita meminta Komisi Yudisial (KY) agar menyoroti oknum hakim yang ‘risih’ diliput oleh wartawan,” kata Aris Nasution, Senin (24/10/2022).

Menurutnya, hakim tunggal hanya bisa menyidangkan beberapa kasus. Seperti perkara Praperadilan (Prapid), perkara perdata terkait penetapan seperti pengangkatan wali, hak asuh anak, wali jual, perubahan nama pada akte.

“Namun dalam kasus yang saat ini, perdatanya merupakan kasus perbuatan melawan hukum. Yang mana semestinya harus dilakukan secara majelis minimal 3 orang,” katanya.

Sementara juru bicara Komisi Yudisial (KY) pusat, Miko Ginting mengaku perkara yang dialami oleh Miduk Sinaga telah melanggar aturan.

Sehingga, KY akan melakukan penelusuran terhadap perkara hakim tunggal serta menghardik wartawan tersebut.

“Kenapa bisa hakim tunggal, bukan majelis,” tanya Miko sedikit heran.

Katanya, dalam perkara perbuatan hukum memang semestinya hakim yang menyidangkan minimal tiga orang. “Oke siap, makasih bang. Kita telusuri ya,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, oknum hakim di PN Kisaran, Miduk Sinaga mengamuk setelah ketahuan gelar sidang sendirian. Umumnya, tiap sidang, biasanya diadili oleh tiga hakim.

Namun, pemandangan tak biasa terjadi di PN Kisaran, saat hakim mengadili perkara perdata di ruang sidang Kartika.

Saat awak media melakukan peliputan, hakim Miduk Sinaga marah tak karuan. Ia komplain, karena alasan awak media mengambil foto jalannya sidang.

“Saya risih di foto-foto seperti ini. Kau dari mana?” bentaknya pada awak media, Senin (24/10/2022).

Karena ketahuan gelar sidang sendirian tanpa didampingi hakim lain, Miduk Sinaga kemudian menunda sidang. “Sidang kita tunda dulu lah, menunggu hakim lain,” katanya menutup sidang sementara.

Tak lama setelah itu Miduk Sinaga kemudian pergi meninggalkan ruang persidangan. Humas PN Kisaran, Nelly mengatakan bahwa hakim Miduk risih karena ada awak media.

“Mungkin karena tadi nggak ada koordinasi kepada beliau, makanya dia seperti itu. Namun, bagaimana pun, saya memohon maaf kepada rekan-rekan semua,” kata Nelly.

Diakui bahwa hakim PN Kisaran memang sering gelar sidang sendirian. Alasannya, karena jumlah hakim tidak memadai.

“Di sini hakim yang ada cuma enam, sedangkan kasus perharinya bisa 35. Jadi kami terkadang memang terpaksa harus melakukan sidang secara tunggal,” kata Nelly.

Nelly mengakui, bahwa sidang dengan hakim tunggal menyalahi prosedur. Namun, hal tersebut tetap dilakukan dengan alasan kondisi yang tidak memungkinkan.

Dipantau KY

Komisi Yudisial (KY) mengaku sudah lama memantau hakim Miduk Sinaga. Selama ini, hakim PN Kisaran memang sering gelar sidang sendirian.

“Mereka (PN Kisaran) pernah kami pantau ini bung, masalah hakim tunggal,” ujar Mukhrizal, perwakilan KY Sumut.

Menurutnya, kasus ini akan dilaporkannya kepada KY pusat agar dilakukan pendalaman. “Siap, makasih. Kami cek dulu ya,” pungkasnya. (pi/doer)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button