DAERAH

Kondisi Pajak Baru Stabat Makin Sembrawut

 

STABAT (podiumindonesia.com)-Kondisi Pajak Baru Stabat dari hari ke hari makin kumuh sembrawut dan memprihatinkan.

Ratusan pedagang kaki lima (PKL) menguasai hampir seluruh trotoar pasar tersebut. Mulai dari pintu masuk hingga lorong jalan. Di luar sepanjang trotoar jalan di depan pajak hingga ke depan pintu masuk dipenuhi dengan PKL.

Para PKL ini menjajajakan berbagai jenis dagangan. Mulai sayuran, ikan asin, hingga pedagang bakso, sate padang, panganan lainnya dan buah-buahan.

“Padahal, trotoar di luar dan di dalam pajak semestinya bersih dari PKL,” ujar Hanim, seorang ibu rumah tangga warga Stabat yang setiap hari berbelanja di Pajak Stabat, kemarin
.
Asir, salah satu pedagang mengisi los yang tersedia di dalam mengatakan, sudah sejak lama kondisi Pajak Baru kumuh dan sembrawut. Akibat dari pembiaran pedakang kaki lima berjualan mereka para pedagang yang berada di dalam sepi dari pembeli.

Semua akses menuju dalam pasar, baik jalan atau gangnya, semakin sempit dengan keberadaan pedagang yang jualannya berjubel melewati batas.

Sempitnya akses jalan di Pajak Baru Stabat, membuktikan lemahnya perhatian dari pihak pemerintah daerah setempat. Kemudian sejumlah fasilitas umum di lokasi pajak seperti terminal angkot Stabat-Binjai, Stabat Kwala Begumit seperti dibiarkan dikuasai oleh pedagang dan tukang parkir.

Keluhan pedagang di Pajak Baru Stabat tidak mendapat perhatian dari pemerintah daerah Langkat. Seperti yang diungkapkan oleh Neti Boru Tarigan (50), seorang pedagang sayur.

Ia menambahkan kondisi pajak dan terminal angkot Stabat-Binjai bukannya bertambah indah dan rapi, tetapi malah semakin amburadul.

“Sedangkan sebagai pedagang yang berjualan di lokasi pasar, kami setiap bulannya mengeluarkan biaya untuk pembayaran sewa lapak dan retribusi pasar,” ujarnya. (pi/rusdi)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button