MEDAN (podiumindonesia.com)- Pakar Pertanian Sumut Prof Abdul Rauf menyebut, diperlukan pupuk organik sebanyak 25 ton jika BD tanahnya 1,25 gram per cm2 (berat tanahnya 2.500 ton per hektare dengan kedalaman 20 cm).
“Sementara tanah pertanian kita saat ini berdasarkan hasil survei yang kami lakukan umumnya kurang dari dua persen. Makanya, pemakaian pupuk organik sudah seharusnya ditingkatkan menjadi antara 25-35 ton per hektare sehingga hasil yang diperoleh signifikan,” kata Rauf, kemarin.
Minimnya rekomendasi dosis penggunaan pupuk organik yang dianjurkan pemerintah maupun produsen, menurut Rauf, membuat petani enggan menggunakan pupuk organik dalam usaha taninya.
Sebab, menurut petani hasil yang diperoleh dengan pupuk organik tidak memberikan hasil maksimal.
“Padahal karena kondisi tanah pertaniannya yang sudah kritis sehingga diperlukan pupuk organik dalam jumlah yang sangat besar barulah hasil pertanian memberikan hasil maksimal,” jelas Rauf lagi. (PI/MBC)