ACEH UTARA (podiumindonesia.com)- Ketua DPRK Aceh Utara, Ismail A Jalil, didampingi Wakil Ketua I Mulyadi CH., Wakil Ketua II Zubir HT memimpin sumpah dan janji 43 dari 45 anggota DPRK Aceh Utara terpilih periode 2019-2024, Senin (2/9/2019).
Ikrar ini digelar dalam rapat Paripurna Istimewa yang dihadiri Bupati Muhammad Thaib, Wakil Bupati Fauzi Yusuf, Kapolres Lhokseumawe AKBP Ari Lasta Irawan, Kapolres Aceh Utara AKBP Ian Rizkian Milyardin, serta ratusan tamu undangan lainnnya.
Plt Sekretaris DPRK Aceh Utara Azhari Hasan membaca sambutan dari Gubernur Aceh menyatakan bahwa pelantikan anggota dewan itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Aceh Nomor: 171/1378/2019 tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota DPRK Aceh Utara. “Bahwa dengan berakhirnya masa jabatan anggota DPRK Aceh Utara tahun 2014-2019, maka perlu meresmikan pemberhentian dengan hormat sebagimana SK tersebut,” terangnya.
Setelah itu, rapat paripurna dilanjutkan dengan pengucapan sumpah janji 43 dari 45 anggota dewan terpilih hasil Pemilu 2019. Proses pengucapan sumpah janji dibacakan Ketua Pengadilan Negeri Lhoksukon, Wendera Rais, S.H.
Usai pembacaan sumpah, sidang dilanjutkan dengan pengumuman pimpinan sementara DPRK Aceh Utara dibacakan oleh Ketua DPRK Aceh Utara Ismail A Jalil. Anggota dewan dari PA, Tgk Arafat Ali mejadi Ketua Sementara DPRK Aceh Utara, dan Wakil Ketua Sementara Hendra Yuliansyah, S.Sos dari Partai Demokrat.
Sedangkan Ketua DPRK Aceh Utara Sementara, Tgk Arafat Ali dalam sambutan mengucapkan terima kasih kepada Partai Aceh yang telah mempercainya sebagai Pimpinan Sementara. Tgk Arafat Ali juga mengharapkan kepada semua pihak dan anggota dewan baru dilantik untuk membantu melaksanakan tugas ini bersama-sama.
“Mari kita bergandengan tangan, mari kita menyatukan kebersama dan marilah sama kita dukung tugas mulia ini, Insyaallah tugas berat yang dibebankan oleh rakyat kepada kita ini akan dapat kita laksanakan dengan sebaik-baiknya,” terang Arafat.
Dia menambahkan dalam pelaksanaan tugas, pihaknya ke depan sangat terbuka terhadap kritikan dan saran dari segenap pihak. “Karena kritikan dan saran yang bersifat konstruktif yang pada hakikatnya semua merupakan bentuk perhatian dan kasih sayang diantara kita dalam mewujudkan pembangunan di aceh utara ini kearah lebih baik dan bermartabat,” tandas Tgk Arafat. (pi/yet)
