OKEBUNG|
CEO World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia Efransjah mengatakan bahwa kerusakan hutan bakau (Mamgrove) di Indonesia telah mencapai angka 70 persen dan sudah rusak parah.Seperti di Aceh saja sudah tidak ada hutan mangrove. Tadinya Aceh Utara itu ditutupi oleh mangrove.
Sebagaimana diketahui bahwa fungsi dari hutan mangrove sendiri cukup banyak, antara lain sebagai penahan abrasi pantai dan peresapan air laut ke daratan, tempat berkembang biaknya ikan, kerang, burung, dan mamalia laut, pengolah limbah beracun, penghasil O2 sekaligus penyerap CO2. Selain itu, buah mangrove juga dapat diolah menjadi makanan dan minuman.
Ia berharap agar seluruh masyarakat Indonesia bersatu untuk melakukan pelestarian lingkungan, terutama hutan mangrove.Selain itu,hutan mangrove juga mempunyai toleransi besar terhadap kadar garam dan dapat berkembang di daratan bersalinitas tinggi di mana tanaman biasa tidak dapat tumbuh. Ekosistem hutan mangrove memberikan banyak manfaat baik secara tidak langsung (noneconomic value) maupun secara langsung kepada kehidupan manusia (economic vallues).
Beberapa manfaat yang tidak langsung sebagai konsumsi manusia antara lain menumbuhkan pulau dan menstabilkan pantai, menjernihkan air, mengawali rantai makanan, serta melindungi dan memberi nutrisi.
Untuk menyelamatkan kawasan hutan mangrove dan menyelamat bumi,Kodam 1 /BB melalui Satgas TMMD ke 99 Kodim 0201/BS
melaksanakn penghijauan yang dilaksanakan TNI dalam program TMMD berarti Kodim 0201/BS guna membantu “Menyelamatkan Bumi”
Dengan penghijauan menanam ribuan pohon mangrove yang dilaksanakan Satgas TMMD ke 99 Kodim 0201/BS dibantu OKP,Ormas, mahasiswa, pelajar dan Pramuka Saka Wira Kartika serta masyarakat dan pihak kepolisian tentu akan menyematkan miliaran manusia dari bahaya Global Warning.Selain itu,TNI juga telah melestarikan kawasan hutan mangrove yang nyaris punah.(Ryan)