MEDAN (podiumindonesia.com)- Maraknya terkait pemberitaan dibukanya kembali lapak judi di Jalan Selambo, ditanggapi serius Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa. Malah, katanya, akan melakukan pengecekan atas informasi tersebut.
Indikasinya, bahwa Polrestabes Medan akan menggerebek, seandainya benar adanya permainan judi di Jalan Selambo tersebut. Memang, kabar teranyar menyebutkan lokalisasi permainan judi dadu putar alias kopyok dan lainnya di Jalan Selambo tersebut sempat tutup.
Namun belakangan kembali dibuka. Bahkan tersiar dari sejumlah warga, kondisi dibukanya judi di Jalan Selambo kian meresahkan mereka. “Pastinya informasi ini akan cek dan apabila benar adanya kita akan melakukan penggerebekan,” tegas Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa SH SIK lewat pesan WhatsApp, kemarin.
Lokasi judi yang disebut-sebut dikelola oleh pria berinisial STG tersebut pernah ditutup dan diberi garis polisi. Salah seorang warga sekitar yang ditemui wartawan menjekaskan, lokasi yang sudah diberi garis polisi kenapa sudah bisa digunakan.
Ironisnya kata bapak paruh baya ini, lokasi tersebut kembali digunakan untuk berjudi,” ujarnya dengan nada bertanya. “Para pemain datang dari dalam dan luar kota yang membuat warga sekitar semakin resah,” sebutnya.
Untuk itu, dia dan warga lainnya berharap agar pihak kepolisian segera menggerebek dan meratakan lokasi tersebut seperti yang dilakukan di Kutalimbaru. Memang, selama ini setiap informasi yang masuk ke meja Polrestabes Medan soal permainan judi, langsung beraksi. Seperti baru-baru ini tim gabungan dari Polrestabes Medan dan Kodim 0204/DS, Denpom 1/5 Medan serta Satpol PP menggerebek dan meratakan barak judi dan Narkoba yang berada di Desa Namorube Julu, Rabu kemarin.
Barak judi itu diratakan menggunakan alat berat buldozer. Tim gabungan tersebut dipimpin Kasat Narkoba AKBP Jhon Sitepu dan Kasat Reskrim Polrestabes Medan.
Diratakannya lokasi judi dan peredaran narkoba tersebut karena keresahan masyarakat. Namun sayang, Tim Gabungan tersebut terkesan tebang pilih dalam melakukan penggerebekan. (alis)
