JAKARTA (podiumindonesia.com)- Banyaknya persoalan yang tak kunjung diselesaikan dinilai menjadi penyebab Presiden Joko Widodo terkesan menjadi ‘kompor’ dengan berbagai ucapan yang kontroversial.
Pemilihan diksi Jokowi belakangan kerap menuai polemik, mulai dari ‘genderuwo’, ‘sontoloyo’, hingga yang terakhir ‘tabok’.
“Banyak sekali yang saya lihat itu tidak diselesaikan. Misalnya persoalan dengan kelompok Islam ya. Sampai persoalan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah saudara Dahnil,” ujar Fahri kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.
Diduga, ada sekelompok orang yang menjadikan Jokowi sebagai corong sehingga Jokowi kerap bersikap emosional.
Menurut Fahri, ada kelompok yang memberikan nasihat tentang Islam yang keliru kepada Jokowi.
“Tiap hari bikin salah terus, disuruh bikin salah terus dan tiap hari Pak Jokowi dijadikan corong untuk nakut-nakutin masyarakat terhadap hal-hal yang tidak ada,” kata Fahri.
Hal itu, tambah Fahri, membuat Jokowi kerap melakukan tindakan-tindakan emosional.
“Padahal Pak Jokowi itu kalau dia tenang seperti dulu, rakyat akan melihat dia lebih tenang. Itu yang saya khawatir, ada perubahan yang saya nggak tahu sebabnya,” pungkasnya. (PI/RMOL)
