MEDAN (podiumindonesia.com)- Tinggal satu hari lagi masa kampanye Pilgubsu segera berakhir. Terhitung sejak Minggu (24/6) hingga hari pencoblosan, Rabu (27/6), akan memasuki masa tenang. Tidak boleh ada aktivitas apapun guna mempengaruhi warga pemilih yang bisa dilakukan pasangan calon.
“Masa tenang itu filosofinya adalah senyap, tidak ada kegiatan yang dilakukan para paslon. Pada saat itulah warga menimbang-nimbang siapa yang akan mereka pilih pada hari pencoblosan,” kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut Benget Silitonga, kemarin.
Masa kampanye yang diisi pasangan calon Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi – Musa Rajekshah (Eramas) dan Djarot Saiful Hidayat – Sihar Sitorus (DJOSS), dengan berbagai bentuk kegiatan merupakan waktu di mana warga mengenali calon yang hendak mereka pilih. Termasuk diantaranya melalui dialog publik kandidat Gubsu.
Saat memasuki masa tenang, dijelaskan Benget, warga akan menimbang-nimbang, lalu memutuskan siapa calon gubernur yang hendak mereka pilih. Jadi seharusnya tidak boleh ada pertemuan apapun oleh paslon dengan mereka. Apapun bentuknya. Waktu tiga hari sebelum pencoblosan di tempat pemungutan suara adalah waktu bagi warga menentukan pilihan.
“Memang belum ada ketentuan tertulis yang menghapuskan seperti itu. Tapi filosofi masa tenang ya demikian,” terang Benget.
Itu pula kenapa seluruh iklan yang selama ini ditampilkan melalui berbagai media tentang pasangan calon Gubsu juga dihentikan. Alat peraga kampanye yang dipasang atau ditempel di bermacam tempat dalam aneka ukuran juga harus diturunkan. (PI/MBC)
