DAERAHSumut

Kabid Peternakan: Ternak Babi Mati Di Dairi Capai 5.540 Ekor

 

Kabid Peternakan Pemkab Dairi, Jhon Manurung.

SIDIKALANG (podiumindonesia.com)- Jumlah ternak babi yang mati teserang penyakit/virus hog cholera dan suspect African Swine Fever (ASF) di Kabupaten Dairi terus meningkat. Hingga sekarang ini jumlahnya mencapai 5.547 ekor.

Hal itu dikatakan Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Dairi, Jhon Manurung saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (12/12/2019). Jumlah tersebut hasil laporan dari masyarakat pemilik ternak babi yang ada di seluruh kecamatan di Kabupaten Dairi kepada Dinas Peternakan.

“Data jumlah ternak babi yang mati itu kita terima dari laporan masyarakat di setiap kecamatan. Setiap hari jumlah yang kita terima terus meningkat,” kata Manurung.

Menurutnya, selama ini penyakit yang menyerang ternak babi karena disebabkan penyakit hog cholera, namun setelah dilakukan pencegahan dengan penyemprotan desinfektan dan memberikan vaksin dan obat-obatan lainnya sepertinya tidak mempan.

“Dengan terus bertambahnya jumlah ternak babi yang mati, kita menduga kuat ini disebabkan penyakit ASF. Penyakit ini hingga sekarang belum ada obatnya,” sebut Manurung.

Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, disebutkan Manurung pihaknya telah mendirikan posko di setiap kecamatan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, agar sementara waktu tidak memelihara ternak babi sampai penyakit tersebut bersih dan tidak ada lagi.

Selain itu memberikan himbauan kepada masyarakat bila ada ternak babi yang mati dilaporkan dan jangan dibuang sembarangan untuk menghindari penyebaran penyakit/virus lebih meluas.

“Ternak babi yang mati agar dimasukan ke dalam lubang dan dibakar, selanjutnya dikubur supaya virusnya ikut mati,” ujar Manurung.

Lebih lanjut Manurung menyampaikan, ternak babi yang masih sehat dijaga kebersihan kandangnya dengan melakukan sanitasi dan jangan sembarangan orang dan hewan ternak atau piaraan lain memasuki lokasi ternak babi.

“Ini untuk mencegah penyebaran penyakit, karena penyakit/virus hog cholera dan ASF penyebarannya bisa melalui manusia dan binatang piaraan lainnya,” ucapnya.

Ditambahkan Manurung, jumlah ternak babi mati dari 15 kecamatan yang terdata Dinas Peternakan Dairi, yakni Kecamatan Sidikalang 1136 ekor, Berampu 335 ekor, Sitinjo 383 ekor, Parbuluan 205, Sumbul 584.

Silahisabungan belum ada laporan, Silima Pungga-Pungga 272 ekor, Lae Parira 237 ekor,  Siempat Nempu 597, Siempat Nempu Hulu188 ekor, Siempat Nempu Hilir 220 ekor, Tigalingga 236 ekor, Gunung Sitember 189 ekor, Pegagan Hilir 196 ekor, Tanah Pinem 189 ekor.

Sedangkan untuk ternak babi mati yang ditangani Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dairi untuk menguburannya sebanyak 580 ekor. (pi/gun)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button