
Stabat (PODIUM) – Aset terbesar di Indonesia bukanlah sumber daya alam saja melainkan manusianya juga, untuk itu pembangunan manusia Indonesia menjadi prioritas utama terkhusus dalam bidang pendidikan.
Demikian disampaikan Bupati Langkat H Ngogesa Sitepu SH melalui pidato tertulisnya yang dibacakan Wabup Sulistianto, Senin (15/2/2016).
Dilihat dari kasat mata pendidikan adalah hak setiap anak bangsa, namun dalam kenyataannya masih banyak anak bangsa yang belum bersekolah. Hal ini yang menjadi tantangan terbesar dalam pembangunan pendidikan kita.
Menurut Wabup Sulistianto, pengembangan kompetensi dan peningkatan kinerja guru menjadi hal utama dalam pelaksanaan pendidikan yang berkualitas.
Untuk pelaksanaannya dilakukan Uji Kompetensi Guru (UKG) bagi seluruh guru, baik pegawai negeri sipil maupun non pegawai negeri sipil. Untuk itu Pemerintah Daerah dengan segala upaya meningkatkan mutu guru di Kabupaten Langkat.
Mengkaji ulang ujian nasional yang merupakan agenda penting bersama baik pusat dan pemerintah daerah bahwasannya ujian nasional terbukti kurang efektif menjadi alat penentu kelulusan. “Kita bisa melihat siswa malah terbebani dengan adanya ujian nasional,” katanya.
Maka dari itu Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan mereformasi ujian nasional tersebut, dan reformasi paling mendasar yang bisa diliat adalah kelulusan diserahkan sepenuhnya pada sekolah dan guru melalui rapat dewan guru.
Perubahan ini bisa diliat dalam peraturan pemerintah nomor 13 tahun 2015 yang mengatur bahwa ujian nasional bertujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu.
Hadir dalam apel tersebut, seluruh ASN Langkat dari tingkat kantor, badan maupun ASN yang berasal dari dinas-dinas yang ada di Kabupaten Langkat, termaksud para Assiten dan staf ahli. (PI – lk)