MEDAN (podiumindonesia.com)- Aktor Cok Simbara dan penyanyi Batak Jack Marpaung berkolaborasi menghasilkan sebuah karya seni. Film layar lebar yang diwarnai sejumlah lagu, dari awal hingga akhir. “Horas Amang”, demikian judulnya
Horas Amang, kata produser Steve Wantania dari PT Prama Gatra Film, selaku pembuat film tersebut menyatukan Cok dan Jack karena membutuhkan tokoh yang asli berasal dari Medan (Sumatera Utara). Soalnya film yang sarat dengan pesan moral bagi generasi muda tersebut dibuat dengan aksen Batak.
Oleh Irham Acho selaku sutradara mengatakan, lokasi syuting juga sebagian berada di Sumatra Utara, seperti, Siantar. Sebagian lainnya di Jakarta, namun tetap dengan gaya khas Batak.
Sedemikian rupa di sana diciptakan Kampung Toba agar suasananya connect. Dalam hal ini mereka bekerja sama dengan Sanggar Gorga yang sudah cukup dikenal di ibukota Indonesia. Sanggar Gorga merupakan komunitas seniman Batak yang banyak menampilkan panggung-panggung kesenian asal Sumut.
Secara singkat Irham menggambarkan “Horas Amang” menceritakan sebuah keluarga, di mana seorang anak wajib mengingat dan memegang teguh nilai-nilai kekeluargaan. Seperti, harus patuh pada nasihat otangtua. Pesan yang universal dengan gerakan daerah Batak.
“Saya tidak ingin seperti memindahkan aktor atau para pemeran ke daerah Batak, tetapi lebih memakai orang-orang yang asli berdarah Batak. Itulah kenapa kami memberi peran kepada Cok Simbara dan Jack Marpaung. Juga beberapa lainnya orang asli Batak. Jadi mereka tidak dibuat-buat gaya bicaranya, tetapi asli,” ujar Irham pada konferensi pers yang turut dihadiri para pemeran di Sun Plaza Medan, kemarin.
Selain Cok dan Jack, terdapat wanita muda asli dari Siantar, Vanessa Marpaung yang ikut berperan. Lalu Kesya dan Tanta Ginting.
Terhitung mulai hari ini, Minggu (3/2/2019), syuting film Horas Amang dimulai. Selama 20 hari di mana di wilayah Sumut selama lima hari. Selebihnya di Jakarta.
“Kemungkinan film Horas Amang ini sudah siap tayang di bioskop pada Juni atau Juli,” tegas Irham. (pi/mbc)
