Home HUKUM & KRIMINAL Polisi Akui Sulit Ungkap Kematian Mantan Wakapolda Sumut

Polisi Akui Sulit Ungkap Kematian Mantan Wakapolda Sumut

56
0

MALANG (podiumindonesia.com)- Polisi masih kesulitan mengungkap kematian mantan Wakapolda Sumatera Utara (Sumut) Kombes Pol (Purn) Agus Samad.

Guna memperdalam penyelidikan, polisi kembali menuju tempat kejadian perkara (TKP). Tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprints Identification System) Polres Malang Kota, pun diturunkan untuk melakukan kembali olah TKP.

Menurut Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri, pihaknya kesulitan mengidentifikasi TKP karena sudah rusak. Mengingat banyak orang yang sudah keluar masuk saat kejadian berlangsung.

“Ada jejak kaki lain. Jadi TKP itu sudah tidak murni, sudah banyak orang yang keluar masuk TKP. Harapannya bisa segera selesai secepatnya,” ujar Asfuri, saat ditemui media di Mapolres Malang Kota, Selasa (27/2).

Di sisi lain, Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Ambuka Yudha menyatakan, pihaknya masih terus mendalami kejanggalan-kejanggalan yang terjadi. Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan kematian mantan Wakapolda Sumut tersebut.

“Hari ini kembali ke TKP untuk mencoba mengulang kembali olah TKP sebelumnya. Kejadian masih 50-50. Antara bunuh diri atau dibunuh kami belum bisa memastikan,” ujarnya.

Selain itu, pihak kepolisian juga melibatkan dokter forensik ke lokasi kejadian guna menjelaskan keadaan fisik korban saat kejadian berlangsung. “Dokter dikerahkan guna menjelaskan bagaimana kondisi fisik korban saat kejadian. Yang lebih ahli dalam pengetahuan tubuh manusia,” tutur Ambuka ditemui Okezone di TKP.

Tampak pula Tim Inafis membawa barang bukti tambahan berupa 1 unit kotak styrofoam putih dan 1 buah tas plastik putih dari dalam rumah duka, yang tak diketahui isinya ke dalam mobil guna identifikasi lebih lanjut.

Sebelumnya, warga Perumahan Bukit Dieng Permai dikejutkan penemuan jasad purnawirawan mantan Wakapolda Sumatera Utara yang tewas bersimpah darah dengan kondisi kali terikat tali rafia hitam di taman belakang rumahnya pada Sabtu pagi 24 Februari 2018.

Diduga ia menjadi korban pembunuhan karena ditemukan sejumlah bercak darah di ruang makan yang berjarak 10 meter dari penemuan jasad korban. (PI/NT)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here