EKONOMI

Tertundanya Pembayaran Ganti Untung Proyek Bendungan Sei Wampu Menurunkan Elektabilitas Jokowi

 

WAMPU (podiumindonesia.com)- Pembangunan Bendungan Sei Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang bernilai Rp 270 miliar hingga kini terus tertunda-tunda.

Bendungan yang dibangun untuk mengairi 11 ribu hektare areal persawahan ini pembayaran uang ganti untungnya sudah hampir dua tahun tertunda-tunda. Masyarakat yang tanahnya terkenak saluran irigasi saat bertanya pada petugas pengukur tanah dari Balai Wilayah Sungai (BWS) dan BPN Langkat diberi jawaban mengambang.

Pembangunan bendungan ini didanai APBN secara multiyears. .memiliki dua jaringan, kanan dan kiri. Jaringan kiri ditujukan untuk mengairi persawahan seluas 3.000 hektare. Sementara saluran kanan mengairi lebih kurang 7.000 hektare.

HM. Arifin, salah seorang tokoh masyarakat Dusun Pasarbatu Desa Stabat Lama Barat, Kecamatan Wampu pada PODIUM mengatakan, pembayaran ganti untung katanya dijanjikan bulan agustus 2018 dibayar, enggak juga dibayar.

“Kemudian katanya bulan 12 enggak juga dibayar. Terakhir bulan Januari 2019 masyarakat yang tanahnya terkena jaringan irigasi waduk Wampu dikumpulkan di Gedung PKK Stabat. Hadir dalam pertemuan wewakili pemerintah Drs. Abdul Karim MAP asisten Adm Pemerintahan. Hadir juga dari Kejaksaan Negeri Stabat, BPN Langkat, dan BSW II Sumatera Utara,” jelasnya.

Masyarakat di desanya sangat berharap pembayaran ganti untung tanah yang terkenak jaringan irigasi Bendungan Sei Wampu tidak menunda-nunda pembayaran ganti untung proyek irigasi Wampu.

“Kalau sampai tertunda-tunda pembayaran ganti untungnya, kami tidak tahu bagaimana lagi dampaknya terhadap ekonomi masyarakat,” tukasnya ditemui di sekitar lokasi pembangunan proyek bendungan di Desa Stabat Lama, Kecamatan Wampu, Langkat, kemarin.

Bendungan ini akan menjadi induk dari irigasi yang akan mengairi lahan persawahan seluas 10.991 hektare di empat kecamatan. Selama ini lahan pertanian di sana, khususnya padi, bersifat tadah hujan.
Bendungan ini juga akan membantu Langkat menjaga ketahanan pangan. Proyek Bendungan Sei Wampu mulai dikerjakan oleh dua perusahaan konstruksi BUMN, yakni Adhi Karya dan Nindya Karya, dengan sistem KSO.

Bendungan ini akan menjadi induk dari irigasi yang akan mengairi lahan di empat kecamatan. Selama ini lahan pertanian di sana, khususnya padi, bersifat tadah hujan. Bendungan ini juga akan membantu Langkat menjaga ketahanan pangan. (rusdi)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button